Hari ini, Kamis (22/6/17) adalah hari peringatan ulang tahun kota Jakarta yang ke-490. Wah, ternyata ibukota negara kita sudah cukup tua juga, teman-teman. Eh, mengapa ya, ulang tahun Jakarta diperingati tiap tanggal 22 Juni?
Dulunya ada hari peringatan ulang tahun Batavia
Sebelum menjadi Jakarta, ibukota negara kita pernah bernama Batavia. Tepatnya pada zaman penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Nah, ketika itu Belanda selalu memperingati hari jadi Batavia di bulan Mei. Sebab pada bulan Mei 1619 itulah Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen berhasil menguasai Jayakarta yang kemudian diubah namanya menjadi Batavia.
Bahkan, pihak Belanda membangun monumen J. P. Coen di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Patung itu sekaligus menjadi lambang bahwa Belanda mulai menjajah Indonesia.
Menciptakan tanggal ulang tahun yang baru
Karena Batavia sudah berhasil direbut kembali dan diubah namanya menjadi Jakarta, maka Bapak Sudiro sebagai walikota Jakarta tahun 1953 hingga 1958 tidak ingin peringatan ulang tahun kota Jakarta masih sama seperti zaman Belanda.
Dari sanalah tercetus ide untuk mencari tanggal baru yang akan dijadikan tanggal hari jadi kota Jakarta. Setelah berdiskusi dengan beberapa tokoh penting di Indonesia dan para ahli sejarah, akhirnya ditetapkanlah tanggal 22 Juni 1527.
Tanggal, bulan, serta tahun tersebut diyakini sebagai hari ketika Fatahillah mendirikan Jayakarta. Sejak saat itu, kita memperingati 22 Juni sebagai hari lahir kota Jakarta.
Pekan Raya Jakarta untuk memperingati hari ulang tahun
Biasanya setiap tahun selalu ada peringatan ulang tahun kota Jakarta dengan sangat meriah. Salah satunya dengan diadakannya acara rutin Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tahun ini Pekan Raya Jakarta resmi dibuka langsung oleh Bapak Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Wuih, seru sekali, ya! Teman-teman sudah berkunjung ke PRJ tahun ini?