Cerita di Balik Nimatnya Kolak

By Putri Puspita, Jumat, 23 Juni 2017 | 09:30 WIB
Kolak yang lezat. Foto: http://resepkoki.co (Putri Puspita)

 

Di bulan puasa ini, kolak menjadi salah satu hidangan favorit masayarakat Indonesia. Selain rasanya yang manis dan lezat, ternyata makanan ini memiliki makna, lo!

Hidangan Manis

Kolak adalah makanan yang dibuat dari pisang, ubi, labu, dan sebagainya yang direbus dengan gula dan santan. Beberapa resep dibuat bervariasi dengan menambahkan buah nangka atau bahan lainnya sehingga rasa kolak menjadi semakin nikmat.

Asal-Usul Kolak

Ternyata kolak erat hubungannya dengan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Salah satu cara yang digunakan ulama dalam menyebarkan ajaran ini adalah dengan kolak.

Kolak sebenarnya berasal dari kata Khalik yang berarti sang pencipta langit dan bumi, yaitu Tuhan. Lalu, kolak diartikan dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Bahan-bahan untuk membuat kolak juga memiliki arti. Mulai dari pisang. Pisang yang paling umum dipakai membuat kolak adalah pisang kepok.  Kepok bisa diplesetkan menjadi kapok, yang berarti kita harus kapok atau harus bertobat. Sedangkan ubi yang biasa disebut ‘telo pendem’ atau ketela yang dipendam mempunyai arti mengubur kesalahan yang pernah kita perbuat.

Kolak Zaman Dahulu Hingga Kini

 Zaman dulu, kolak disajikan sejak bulan Ruwah. Saat umat Islam lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Kemudian, kebiasaan ini berlanjut pada bulan berikutnya yaitu bulan Ramadhan. Lama-kelamaan, kolak menjadi semakin populer dan dinikmati oleh seluruh warga Indonesia hingga saat ini.