Sejarah Pura Aditya Jaya, Pura Terbesar di Jakarta

By Putri Puspita, Rabu, 28 Juni 2017 | 09:07 WIB
Pura Rawamangun. Foto: Putri Puspita | Bobo.ID (Putri Puspita)

Jika lewat di sekitara daerah Rawamangun, maka kita akan melihat sebuah pura yang besar, tempat ibadah umat Hindu. Pura ini bernama Pura Aditya Jaya Rawamangun.

Tahun 1960-an

Pada tahun 1960-an, Presiden Soekarno memberikan tanah di lapangan Banteng kepada umat Hindu untuk tempat ibadah. Awalnya, di tempat inilah pura akan didirikan. Namun, rencana itu gagal, salah satunya karena dana yang kurang. Lalu, beberapa lokasi lain seperti Ancol dan Senayan juga sempat jadi rencana berdirinya pura, tetapi belum juga terlaksana.

Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan, tahun 1970 dipilihlah daerah Rawamangun. Hal ini pun disetujui oleh Bapak Menteri PU Ir. Sutami (alm) dan Bapak Gubernur DKI Jakarta (waktu itu) Ali Sadikin. Pura pun akhirnya didirikan tepat di Jalan Daksinapati Raya, Rawamangun, Jakarta Timur. Pura ini pun diresmikan pada tahun 1972.

Suasana yang Nyaman

Ribuan umat Hindu selalu berbondong-bondong mendatangi Pura Aditya Jaya untuk melakukan ritual di hari-hari besar agama Hindu. Tempat ini memang mampu memberikan suasana yang tenang di tengah hiruk pikuk kota Jakarta.

Ketika memasuki utama mandala atau area utama untuk beribadah, suasana akan terasa sejuk oleh hijaunya lingkungan pura. Suasana ini menambah kenyamanan umat untuk beribadah. Selain beribadah, tempat ini juga digunakan untuk latihan dan pementasan berbagai kesenian Bali dan tempat bertemu dengan sanak saudara.

Tempat Wisata

Bukan hanya umat Hindu. Pura Aditya Jaya ini juga sering menjadi destinasi wisata karena bangunannya yang klasik dan pemandangannya yang indah. Biasanya, pengunjung yang datang akan diminta mengenakan kain atau selendang, lalu tentu saja menjaga ketertiban di dalam pura.

Pura ini pun terbuka untuk siapapun yang ingin berkunjung untuk berwisata atau ingin latihan menari.