Asal Usul Patung Hermes di Museum Sejarah Jakarta

By Putri Puspita, Rabu, 28 Juni 2017 | 09:42 WIB
Patung Hermes. Foto: Putri Puspita | Bobo.ID (Putri Puspita)

Kalau kamu pernah berkunjung ke Museum Sejarah Jakarta di kawasan Kota Tua, maka kamu akan menemukan sebuah patung unik di halaman belakangnya, yaitu Patung Hermes.

Dibuat di Eropa

Patung Hermes ini dibuat pada abad ke-18 oleh orang Eropa. Patung ini dibuat dari perunggu dan tembaga berdasarkan kisah pada mitologi Yunani. Patung dewa Hermes ini melambangkan kesuksesan dalam kehidupan. Patung ini memiliki berat 120 kg dengan tinggi sekitar 2 meter.

Dalam mitologi Yunani, Hermes adalah nama anak Dewa Zeus. Hermes adalah dewa untuk para pedagang, pejalan kaki, dan atlet. Hermes digambarkan seperti sedang berlari. Ini merupakan simbol dari kecepatan.

Dimiliki Seorang Pedagang

Awalnya, patung Hermes ini milik seorang pedagang Jerman, Karl Wilhelm Stolz. Nama tokonya ‘Jenny & Co’, menjual barang logam dan barang pecah belah dari Geislingen. Ia membeli Patung Hermes ini di sekitar tahun 1902.

Singkat cerita, Stolz menghadiahkan patung Hermes tersebut kepada pemerintah kota Batavia sebagai tanda terima kasih. Karl Stolz meninggal dunia dalam penjara Jepang dan dimakamkan di Semarang pada akhir Maret 1945.

Letak Patung Hermes

Selain di halaman Museum Sejarah Jakarta, patung Hermes juga dapat ditemukan di kawasan Jembatan Harmoni. Awalnya, patung Hermes yang asli diletakkan di kawasan Harmoni ini sebagai simbol gerbang masuk daerah kekuasaan Belanda. Namun, sejak tahun 1999 sampai sekarang, patung aslinya sudah pindah ke Museum Sejarah Jakarta, Kota Tua. Pemindahan ini dilakukan agar patung lebih mudah dirawat.