Dimitri adalah seorang pangeran yang kuat dan pemberani. Ia ingin sekali mempunyai seekor kuda stallion yang gagah dan pemberani juga. Maka, Dimitri lalu bertanya pada Kapten Pasukan Berkuda di istananya.
“Bagaimana cara mencari kuda yang cocok untukku, Kapten?”
“Aku tidak tahu kuda yang cocok untukmu, sebab aku tidak tahu seberapa kuatnya tubuhmu,” kata Kapten. “Cobalah cabut pohon oak di depan istana itu! Supaya aku bisa mengukur kekuatanmu!” kata Kapten lagi.
Dengan tangan kosong, Dimitri lalu mencabut pohon oak itu seperti mencabut rumput. Kapten Pasukan Berkuda mengangguk sambil mengangkat ibu jarinya. “Kau pantas mendapat kuda stallion yang terkuat di negeri ini,” katanya, lalu pergi dari situ.
Ketika Dimitri meletakkan pohon itu ke tanah, ia menemukan sesuatu di bawah akar pohon oak itu. Tampak satu set tali kekang dan sadel yang indah, dan kapak perang berukir.
Dimitri membawa semua benda itu ke padang rumput. Di sana, ia melihat seekor kuda stallion yang tampak ganas dan liar. Dimitri segera melempar tali kekang ke leher kuda itu. Kuda itu melompat ganas dan mencoba lari. Dimitri sekuat tenaga menahan kuda itu. Akhirnya kuda itu lari berputar di sekeliling padang rumput. Dimitri terus menahan tali itu sambil ikut berputar mengikuti kuda itu.
Akhirnya, kuda stallion itu jatuh kelelahan. Dimitri memasang sadel ke punggung kuda itu dan mengikatnya kuat-kuat. Dan menyelipkan kapaknya di situ.
Dimitri lalu menunggangi kuda itu. Kuda itu seketika berlari kencang membawa Dimitri melewati lembah dan gunung. Ia melompat-lompat, mencoba melemparkan Dimitri dari punggungnya. Namun, usahanya itu sia-sia. Akhirnya, Dimitri betul-betul berhasil menguasai kuda stallion itu.
“Ijinkanlah aku hidup bebas selama tiga hari. Setelah itu, aku akan kembali selamanya padamu,” kata kuda stallion itu pada Dimitri.
Dimitri mengangguk setuju. Ia pun melepaskan tali kekang dan sadel dari tubuh kuda itu. Kuda stallion itu pun berlari pergi. Ia tidak kembali selama tiga hari. Namun, di hari yang dijanjikannya, kuda itu kembali pada Dimitri. Sejak saat itu, kuda stallion itu tak pernah terpisahkan dari majikan barunya, Pangeran Dimitri.
(Dok. Majalah Bobo / Folklore)