Sumber energi tenaga angin sudah sering digunakan manusia. Untuk mengumpulkan energi angin ini digunakan kincir angin.
Kincir Angin
Metode kincir angin sudah lama dilakukan oleh manusia. Di Persia, kincir angin sudah dibuat sejak ribuan tahun yang lalu untuk menggiling biji-bijian menjadi tepung. Di Belanda, kincir angin digunakan untuk menggerakkan air. Belanda bahkan sangat terkenal dengan kincir anginnya sampai-sampai disebut dengan Negeri Kincir Angin. Ssstt...kincir angin juga bisa untuk mainan, lo! Apakah kamu pernah memiliki kincir angin mainan?
Angin ada di seluruh permukaan Bumi. Selama Bumi berputar, angin akan selalu ada. Jumlahnya juga sangat melimpah dan tidak akan habis. Sumber energi ini lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan limbah yang mengotori lingkungan. Angin merupakan energi yang dapat terbarukan kembali.
Angin terjadi kalau ada perbedaan suhu. Angin bergerak dari suhu panas ke suhu dingin. Angin panas dari khatulistiwa bergerak ke arah kutub. Ada juga angin laut, angin darat, angin gunung, dan angin lembah. Angin bahkan juga ada di ketinggian awan.
Tantangan Baru
Energi ini memang selalu ada, namun besarnya tidak selalu tetap. Kadang-kadang angin bertiup, kadang-kadang tidak ada angin yang bertiup sama sekali. Energi yang dihasilkan jumlahnya tidak sama pada tiap waktunya. Energi harus langsung dimanfaatkan atau disimpan di dalam baterai khusus. Ini adalah tantangan baru yang harus dihadapi kalau mau menggunakan energi angin. Karena itu, belum banyak orang yang memanfaatkan energi angin. Apakah kamu bercita-cita untuk memanfaatkan tenaga angin yang ada di sekitarmu?