Tarian dari Pulau Dewata

By willa widiana, Selasa, 11 Juli 2017 | 06:50 WIB
Tarian dari Pulau Dewata (willa widiana)

Masyarakat Bali punya banyak kesenian, salah satunya adalah seni tari. Ternyata... tarian dari Pulau Dewata bisa dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni Wali, Bebali, dan Balih-balihan. Kira-kira... apa yang membedakan ketiga tarian itu? Kita cari tahu, yuk!

Wali

Tari Rejang, Sanghyang Dedari, Baris Upacara, Pendet, dan Barong masuk ke dalam kelompok Wali. Tarian jenis ini biasanya dibawakan dalam upacara keagamaan. Karena sakral, tarian ini hanya boleh dibawakan di lingkungan pura atau mandala utama.

Bebali

Bebali merupakan jenis tarian semi sakral. Tarian jenis bebali biasanya dibawakan dalam acara agama atau acara penting yang bersifat formal. Tarian yang masuk ke dalam kelompok Bebali adalah Tari Topeng Sidakarya, Dramatari Gumbuh, dan Sendratari Wayang Wong.

Balih-balihan

Balih-balihan merupakan jenis tarian yang tidak sakral. Tarian jenis ini biasanya dibawakan untuk menghibur penonton. Legong Kraton, Joged Bumbung, Brong Ket Kuntisraya, Kebyar, Janger dan Kecak masuk ke dalam kelompok Balih-balihan.

Di akhir tahun 2015, ada sembilan tarian Bali yang masuk ke dalam UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dalam Sidang ke-10 Komite Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Windhoek, Namibia.

Kesembilan tarian itu ialah Tari Rejang, Sanghyang Dedari, Baris Upacara, Topeng Sidakarya, Dramatari Gumbuh, Sendratari Wayang Wong, Legong Kraton, Joged Bumbung, dan Barong Ket Kuntisraya. (sumber: nationalgeographic.co.id)

Foto: Creative Commons