Ikan ini punya tubuh yang pipih dan lentur. Jika sedang berenang, ia tampak seperti sedang terbang di lautan yang luas. Yap! Ia lah si ikan pari.
Kerabat Hiu
Pari masih berkerabat dengan dengan hiu, lo. Sama seperti hiu, pari juga memiliki sensor listrik yang dinamakan Ampullae of Lorenzini. Letaknya ada di sekitar mulut pari. Dengan sensor ini, pari dapat merasakan muatan listrik alami yang ada di tubuh mangsanya. Pari juga memiliki gigi yang keras dan rahang yang kuat. Kulit kerang yang keras akan hancur dengan gigitannya. Makanan kesukaan pari adalah udang, kerang, dan hewan laut berukuran kecil lainnya.
Ekor yang Beracun
Pari tidak suka menyerang hewan lain atau manusia di sekitarnya. Pari hanya menyerang jika mereka merasa terancam. Senjata yang digunakan pari untuk mempertahankan diri adalah bagian ekor, tepatnya bagian sisi atas ekornya yang panjang. Ekor pari mengandung rancun yang mematikan. Bahkan, ketika pari telah mati, racun itu masih ada dan masih berbahaya.
Suka Mengubur Diri
Ada puluhan jenis pari hidup di Bumi. Kebanyakan jenis pari, biasanya tinggal di laut dangkal. Mereka lebih sering menghabiskan waktu untuk mengubur diri di dasar laut. Saat mengubur diri, banyak hewan kecil yang tertipu, karena pari tidak terlihat. Jika sudah tertipu, hewan-hewan kecil itu menjadi santapan lezat ikan pari. O iya, mereka juga mengubur diri untuk menghindari pemangsa seperti singa laut, hiu, dan ikan besar lainnya.
Berdasarkan temuan para ilmuwan, ikan pari sudah ada sejak 150 juta tahun yang lalu, lo!
Foto: Creative Commons