Di hari jadinya yang ke 535, Kota Bogor mempersembahkan helaran kesenian dan kebudayaan. Hmm.. apa, ya, arti helaran kesenian dan kebudayaan?
Helaran Sebagai Puncak Acara
Helaran adalah kata dari bahasa Sunda yang berarti arak-arakan, parade, atau pawai. Biasanya pada saat helaran, ada banyak bunyi-bunyian dari berbagai alat musik kesenian daerah. Selain itu, ada juga penampilan seri tari dan berbagai kreasi daerah dan pawai mobil hias.
Helaran di kota Bogor ini diadakan sebagai penutup atau acara puncak dari HUT kota Bogor. Rangkaian acara telah diadakan sejak tanggal 03 Juni 2017 lalu.
Sepanjang Jalan Jendral Sudirman hingga kawasan Taman Kencana, Bogor dipenuhi sekitar 10 ribu pengunjung yang ingin menyaksikan semua acara puncak ini.
Tari-tarian, Pawai Mobil Hias, dan Pasukan Berkuda
Helaran seni budaya ini, tak hanya diramaikan oleh kesenian asal Jawa Barat saja. Ada juga pertunjukan tari-tarian yang berasal dari Pulau Dewata, Bali.
Pawai kendaraannya sangat indah, karena semua kendaraan dihiasi bunga-bunga cantik.
Ada juga dua puluh ekor kuda yang berderap di sepanjang jalan yang khusus untuk lintasan helaran dan pawai mobil hias.
Walikota Bogor, Bapak Bima Arya pun turut serta menjadi peserta pawai. Bapak Bima Arya berpakaian serba hitam, memakai hiasan kepala khas tanah sunda, dan mengendarai kuda.
Tujuan diadakannya helaran kesenian dan kebudayaan
Tujuan dari helaran ini adalah untuk menghibur warga kota Bogor. Selain itu, pemerintah kota Bogor juga ingin mengembalikan kearifan lokal dan kebudayaan lokal yang semakin memudar.
Selamat Hari Ulang Tahun ke 535, Kota Bogor.