Tuk Kecil

By Vanda Parengkuan, Minggu, 8 April 2018 | 12:00 WIB
Tuk Kecil (Vanda Parengkuan)

Tuk adalah seorang anak yang hidup di sebuah kota di Denmark. Pada suatu hari, karena akan ulangan Geografi, Tuk belajar sampai malam. Bahan ulangannya cukup banyak. Tuk belajar dengan tekun. Namun, adik kecil Tuk lalu muncul.

“Kak, temani aku bermain boneka ksatria…” rengek adik Tuk.

Tuk tidak tega menolak. Ia akhirnya menemani adiknya bermain boneka ksatria. Boneka-boneka ksatria Denmark itu dideretkan seperti sedang berbaris. Sesekali, mata Tuk melirik ke buku pelajaran yang dipegangnya. Ia ingin tetap belajar sambil menemani adiknya bermain. Namun, pelajaran Geografi negara Denmark, sangat sulit baginya. Ia jadi susah berkonsentrasi kalau belajar sambil bermain.

Ketika tiba waktunya tidur, Tuk jadi gelisah. Ia merasa belum hapal bahan pelajaran untuk ulangan Geografi besok.  Akhirnya, Tuk meletakkan bukunya di bawah bantal. Ia pernah mendengar dongeng yang bercerita tentang anak yang akan ulangan. Setelah belajar tekun, anak itu meletakkan buku pelajaran di bawah bantal. Konon, besoknya anak itu bisa mengingat semua isi buku. 

“Semoga cara ini berhasil,” gumam Tuk sebelum tidur.

Tuk belum lama tertidur, ketika ia merasa bukunya bergerak-gerak di bawah bantal. Buku itu bergerak maju mundur. Tak lama kemudian, Tuk merasa tubuhnya pun ikut bergerak.

“Astaga, kenapa aku berada di atas kuda?” seru Tuk terkejut.

Ya, ajaib!

Kini Tuk berada di punggung seekor kuda putih. Di depannya, ada seorang ksatria dengan baju besi dan helm ksatria. Ternyata, kini Tuk sedang membonceng di belakang Ksatria Berkuda Putih.

 Kuda putih itu terbang tinggi dan mereka melewati semua kota yang ada di Denmark. Lampu-lampu kota tampak menyala di bawah sana. Setiap melewati sebuah kota, Ksatria Berkuda Putih itu menceritakan semua sejarah dan jumlah penduduk kota itu. Ksatria itu juga bercerita tentang tari-tarian dan makanan di kota itu.

Ketika alarm jam weker berbunyi di saat subuh, Tuk terbangun kaget. Ia segera meloncat dari tempat tidurnya dan membaca kembali buku pelajarannya. Ia memang sengaja memasang alarm weker lebih pagi, agar bisa membaca buku pelajarannya sekali lagi.

Ketika membaca buku Geografi-nya itu, Tuk benar-benar takjub. Ia merasa sudah hapal semua pelajaran itu dari awal sampai akhirnya.

“Terimakasih Ksatria Kuda Putih,” bisik Tuk gembira. Kini ia yakin bisa mengikuti ulangan Geografi dengan baik. 

(Dok. Majalah Bobo)