Hilangnya Tongkat Ratu Victoria

By Sylvana Toemon, Sabtu, 7 April 2018 | 10:00 WIB
Hilangnya tongkat Ratu Victoria (Sylvana Toemon)

Pagi itu anak-anak di kelas Runi dan Rudi berkerumun di meja Vicky. Mereka mengagumi peralatan sekolah Vicky yang baru. Ada satu set perlengkapan menulis oleh-oleh dari Inggris. Ada bolpoin, pensil, penghapus, dan satu set penggaris. Semua perlengkapan itu berwarna keemasan seperti pusaka kerajaan. Yang paling menarik adalah penggarisnya. Penggaris itu panjangnya 40 cm. Di bagian ujungnya ada sebentuk mahkota. Apabila dipegang di tangan, terlihat seperti tongkat raja dan ratu.

“Akulah Ratu Victoria,” ujar Vicky dengan anggun. Ia menirukan gaya Ratu Victoria yang pernah bertakhta di Inggris.

Tingkah Vicky membuat kelas 4 makin gaduh. Ada yang kagum, ada juga yang sedikit iri. Vicky memang selalu memiliki barang-barang bagus yang diberikan orang tuanya. Vicky sebenarnya tidak berniat untuk pamer. Sebagai anak tunggal ia sangat ingin bermain dengan teman-teman lainnya. Ia mengizinkan semua temannya untuk memegang alat tulis barunya itu. Sepanjang pagi itu hampir semua anak bermain menjadi raja dan ratu. Bahkan ada pula yang membuat mahkota dari kertas yang dihias dengan glitter emas.

Esoknya, terjadi lagi kegaduhan di kelas 4. Semua anak berkerumun di meja Vicky. Namun kali ini tidak ada alat tulis yang dikagumi. Tidak ada pula permainan raja dan ratu.

“Tongkat Ratu Victoria hilang!” teriak Runi.

Semua anak tahu apa yang dimaksud dengan “tongkat Ratu Victoria”. Semua yang ada di kelas langsung hening mendengarnya. Hanya suara rintik hujan yang terdengar.

“Kita harus menyelesaikan misteri ini,” bisik Rudi ke Bayu dan Amir.

Ketiga anak itu berbisik-bisik membicarakan misteri kehilangan itu. Sementara Vicky duduk dengan sedih di tempat duduknya. Tangannya mencoret-coret kertas di depannya. Di mejanya ada alat-alat tulisnya yang berwarna keemasan, namun tidak ada penggarisnya.

Saat bel istirahat berbunyi, semua anak langsung bergerak riuh. Mereka ingin mencari penggaris itu. Bu Guru yang heran bertanya-tanya. Anak-anak berebutan untuk menjelaskan. Akhirnya Runi yang dapat menceritakan dengan jelas.

“Anak-anak, tadi pagi teman kita ada yang kehilangan barang. Yuk, kita sama-sama mencarinya,” ajak Bu Guru.

Bu Guru meminta anak-anak kelas 4 untuk mencari barang yang hilang di tempat-tempat tersembunyi. Bu Guru juga meminta setiap anak untuk memeriksa tas milik teman yang lain. Cara ini dilakukan bila ada yang kehilangan. Kalau jujur, tidak perlu takut apabila tasnya diperiksa.

“Bu Guru, apakah kami boleh mencari di luar?” tanya Bayu. Di belakangnya sudah ada Rudi dan Amir sambil membawa kaca pembesar.