Kalau sedang liburan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, sekali-sekali perhatikan tempat sekitar tumpukan batu pemecah ombak. Di sana kita bisa memelihat beberapa nelayan sedang mencari kerang hijau. Kerang hijau adalah kerang bercangkang dua dan berwarna hijau. Orang Betawi menyebutnya kijing.
Saat bekerja, nelayan pencari kerang bekerja membawa ban mobil bekas dengan jaring di tengahnya. Ban itu diikat dengan tali panjang ke badannya. Jadi kemana pun nelayan pergi, ban mobil itu akan mengikutinya.
Selain itu mereka membawa jaring bergagang. Sementara itu di kepalanya bertengger kacamata renang.
Kerang hijau hidupnya menempel di bebatuan. Ada juga yang menempel di karang di dalam laut.
Nelayan itu mencari kerang hijau di sela-sela bebatuan. Bila menemukannya, kerang hijau itu diambilnya dengan tangan lalu dimasukkan ke dalam jaring yang berada di tengah ban mobil. Kalau beruntung, ia akan menemukan rajungan atau udang. Untuk menangkap udang, digunakan jaring bergagang.
Untuk mencari kerang hijau yang hidup di karang-karang di dalam laut, nelayan harus menyelam. Ketika menyelam, kacamatanya dipakai, agar matanya terlindung dari kotornya air laut. Laut yang masih berada dikawasan pantai itu dalamnya sekitar 1 meter. Ketika menyelam, kaki nelayan akan muncul di permukaan laut, dengan posisi lurus ke atas.
Begitulah cara nelayan mencari kerang hijau. Dengan kerja kerasnya itu, nelayan sehari rata-rata menghasilkan 20 kg kerang hijau dengan bonus udang dan rajungan.