Cergam Bobo: Hari Malas

By Sylvana Toemon, Selasa, 1 Mei 2018 | 23:00 WIB
Cergam Bobo: Hari Malas (Sylvana Toemon)

“Uuuh, hari ini melelahkan,” keluh Emak. “Iya, aku juga capek,” kata Bobo. “Hey, besok kan libur! Gimana kalau kita bersantai-santai sehari?” usul Bobo. Upik langsung teriak,” Setujuuu! Besok kita jadikan hari malas.”

“Hoahem... Wah, sudah jam enam,” kata Bobo sambil melirik wekernya. “Ah, tapi ini hari malas, aku boleh bangun agak siang.” Bobo menutup matanya lagi. Coreng dan Upik juga jadi malas bangun.

“Mak, aku lapar,” kata Coreng. “Hari ini hari malas, jadi Emak enggak masak,” jawab Emak. “Beli makan di restoran depan rumah saja, ya.” Coreng mengeluh, ”Padahal aku lagi pengen makan sup kacang merah Emak.”

“Hah, halaman kotor sekali!” seru Bobo. “Ini hari malas, Bo. Aku tidak menyapu halaman,” jelas Bapak. “Aku juga tidak memotong rumput, memanen wortel, menanam kentang, pokoknya aku ingin bermalas-malasan.”

“Sedih ya, enggak ada wortel dan brokoli goreng yang menemani kita nonton tv,” kata Upik. “Gara-gara hari malas, sih. Emak jadi enggak masak, deh!” Coreng menambahkan, “Iya! Aku mulai bosan dengan hari malas.”

 “Uuuh, kenapa badanku pegal-pegal, ya?” kata Emak. Bapak menyahut, “Badanku juga enggak enak. Ini pasti karena kita tidak melakukan apa-apa seharian. Ah, aku mau jalan-jalan ke kebun sebentar. Aku bosan di rumah tanpa melakukan apa-apa.”

Tiba-tiba Upik mencium bau sesuatu. “Iiih, bau apa sih ini, enggak enak sekali!” Anak-anak mencari-cari di dapur. “Astaga! Gara-gara hari malas, tidak ada yang membuang sampah!”

“Ternyata, hari malas mengacaukan semuanya. Aku merindukan hari yang sibuk. Meskipun capek, kita tetap gembira,” kata Bobo. “Setuju! Aku sudah tidak sabar untuk memasak sup jagung buat makan malam kita! Ayo Anak-anak, semangat semua!” sahut Emak.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero, Ilustrasi: Rudi