Semut Rangrang, Ditakuti tapi Diperlukan

By Aan Madrus, Senin, 7 Agustus 2017 | 08:00 WIB
Semut Rangrang Menyerang Siapa Saja yang Wemasuki wilayahnya (Aan Madrus)

Semut Rangrang (Oecophylla Smaragdina) adalah semut berwarna merah yang hidup di pohon. Pohon yang disukai semut rangrang memiliki daun yang lentur dan lebar, atau daun yang kecil-kecil namun rimbun.

Semut rangrang hidup berkoloni atau berkelompok. Dalam setiap koloni bisa terdapat hingga 500.000 ekor semut. Mereka terdiri dari ratu, semut pejantan, semut pekerja, dan semut penjaga. Masing-masing semut punya tugas sendiri-sendiri.

Semut rangrang lebih besar dari semut rumah. Serangga ini juga lebih galak dari semut rumah. Meskipun tidak memiliki sengat, gigitan semut rangrang terasa panas, karena sambil menggigit ia mengeluarkan racun yang mampu menyerang saraf.

Semut rangrang sangat menjaga wilayah kekuasaannya. Siapa saja yang berani masuk ke wilayahnya, baik itu binatang maupun orang, akan diserangnya oleh pasukan semut rangrang penjaga.

Bila semut penjaga kewalahan menghadapi musuh, mereka akan minta bantuan semut rangrang lain dari koloni yang sama. Mereka akan mengirim kode SOS berupa feromon. Feromon adalah gas cair yang dikeluarkan lewat pori-pori di ekornya. Selain sebagai tanda bahaya, foremon memberi petunjuk tempat di mana bantuan itu diperlukan.

Semut rangrang yang galak ini di satu sisi sangat merepotkan petani buah saat mereka memanen buah. Di sisi lain, semut  rangrang membantu petani buah membasmi hama, sehingga petani bisa panen buah lebih banyak dengan kualitas buah lebih bagus. Selain itu di negara kita, telur dan larva semut rangrang biasa dimanfaatkan sebagai makanan burung kicau.