Cergam Bobo: Kue Lupa

By Sylvana Toemon, Kamis, 3 Mei 2018 | 23:00 WIB
Cergam Bobo: Kue Lupa (Sylvana Toemon)

“Halo Nenek Kelinci! Aduuuh, lama sekali nggak ketemu. Nenek tetap cantik seperti waktu sekolah dulu!”  Nenek memandang perempuan itu dengan heran. “Hmm, siapa, ya? Kok aku lupa?” pikirnya.

“Neneeek, kami datang!!!” teriak Upik. Nenek kebingungan. “Astaga, aku lupa! Anak-anak akan datang hari ini. Aku belum menyiapkan makanan. Oooh, kenapa tiba-tiba aku jadi pelupa, sih?”

“Bo, kacamata Nenek di mana, ya?” tanya Nenek. “Nenek tidak bisa baca koran tanpa kacamata.” Tiba-tiba Bobo tertawa. “Aduh, Nenek! Itu kacamata sudah dipakai.” Wah, Nenek jadi malu.

“Kenapa sekarang Nenek jadi pelupa, ya?” kata Nenek dengan sedih. Bobo dan adik-adiknya berusaha menghibur Nenek. “Jangan sedih, dong, Nek. Sekali-sekali lupa, kan, biasa, Nek,” hibur Coreng.

“Gimana kalau kita bikin kue saja?!” ajak Upik. “Usul yang bagus!” kata Nenek. “Aku akan membuatkan kue paling enak buat kalian.” Wajah Nenek jadi berseri-seri kembali.

Upik membuka kulkas. “Hey, ada stoberi! Ayo kita jadikan hiasan di atas kue. Krim warna hijau ini bisa jadi daun-daunnya.” Anak-anak langsung sibuk menghias kue buatan Nenek.

“Kue sudah siap!” kata Nenek. “Aduh, cantiknya! Pasti enak sekali!” seru Upik. Anak-anak berebutan mencicipi. “Hmm, kok ada yang kurang, ya? Astaga!” Nenek menepuk kepalanya. “Gulanya lupa!” Nenek jadi sedih. “Ah, tidak apa-apa, Nek, tetap enak, kok. Jadi kue gurih rasa stroberi!” hibur Bobo. Hihi...

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero, Ilustrasi: Rudi