Seminggu lagi Emak ulang tahun. Anak-anak mulai ribut memikirkan hadiah buat Emak. “Gimana kalau... ,” Coreng berbisik-bisik pada saudara-saudaranya. “Setujuuu!!!” seru Bobo.
“Emak pasti suka kue istimewa buatan kita,” kata Coreng sambil menaruh permen warna-warni di atas kue. Upik mencolek kuenya sedikit. “Upik!” seru Coreng. “Habis, enak sih!” kata Upik.
“Aha! Kue yang enak!” seru Paman Gembul dari balik jendela. “Bagi, dooong!” Coreng langsung menoleh dengan galak. “Enak saja! Ini kue buat Emak,” katanya. “Jangan bilang-bilang Emak, ya!” pesan Upik.
“Ssst, Paman Gembul tahu rahasia kita. Bagaimana kalau ketahuan Emak?” bisik Coreng. “Kalau begitu, kuenya kita sembunyikan saja,” jawab Bobo. Upik mengacungkan jempolnya tanda setuju.
“Selamat ulang tahun, Emak!” seru anak-anak. Mereka lalu mencium Emak. “Kami punya kejutan untuk Emak. Tunggu sebentar, ya!” kata Coreng. Coreng berlari ke tempat penyimpanan kue.
“Oh, tidaaak! Gawat!” seru Coreng. Anak-anak segera berlari mencari Coreng. “Kue kita hancur!” lapor Coreng dengan sedih. “Mungkin dirusak oleh Miauw,” kata Upik sambil menunjuk jejak-jejak kaki kucing di dekat kue.
“Jangan sedih, Anak-anak. Aku juga punya kejutan buat Emak dan kalian,” kata Paman Gembul tiba-tiba. “Wah, kue es krim!” seru Upik kegirangan. Wow, kadang-kadang, Paman Gembul baik hati juga, ya!
Semua menikmati kue es krim dari Paman Gembul dengan gembira. Tapi, tahukah teman-teman, siapa yang makan kue es krim paling banyak? Tentu saja tetap Paman Gembul! Hihihi, padahal kan, Emak yang berulang tahun.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero, Ilustrasi: Rudi