Cergam Bobo: Mata-Mata Pulau Permata

By Sylvana Toemon, Minggu, 13 Mei 2018 | 23:00 WIB
Cergam Bobo: Mata-Mata Pulau Permata (Sylvana Toemon)

Keluarga Kelinci berlibur ke Pulau Permata. “Wow, indahnya! Benar-benar seperti permata yang berkilauan!” seru Doni takjub. “Ayo kita langsung berenang!” ajak Coreng. Wah, Coreng sudah lupa dengan mabuk lautnya!

“Halo, namaku Didi. Boleh kenalan enggak? Kalian datang dari mana? Sedang libur sekolah, ya?” Tiba-tiba ada anak kelinci yang mendatangi Bobo dan adik-adiknya. Anak itu bertanya macam-macam.

“Perasaanku tidak enak. Didi mengawasi kita terus. Kenapa, ya?” tanya Bobo. “Iya, sejak tadi dia juga bertanya-tanya terus. Hmm, jangan-jangan.... dia mata-mata!” bisik Doni.

“Kita harus menangkapnya,” kata Bobo. Bobo mulai mengatur strategi. “Coreng, kamu tetap bermain di sini bersama Upik. Diam-diam, aku dan Doni akan menangkap Didi dari belakang.”

 “Hei, Didi! Kenapa kamu mengawasi kami terus?” tanya Bobo tiba-tiba. Didi kelihatan terkejut. “Aku...eh, enggak kok! Aku cuma lagi jalan-jalan saja,” jawab Didi. “Hai, jangan berpura-pura! Kamu pasti mata-mata!” seru Doni.

“Baik, aku mengaku,” kata Didi lirih. “Aku wartawan majalah sekolah di Pulau Permata. Aku sedang bertugas untuk menulis tentang anak-anak yang bertamasya ke Pulau Permata. Jadi, aku harus mengamati kegiatan kalian.”

Ah, ternyata tidak ada mata-mata di Pulau Permata. “Kalau sudah terbit, jangan lupa mengirim majalahnya pada kami, ya!” pesan Bobo sebelum pulang. “Tentu saja!” jawab Didi sambil tersenyum lebar.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero, Ilustrasi: Rudi