“Apa kamu tidak bisa melihat, Tiara? Bulan tenggelam di dalam kolam ini!” seru Kwoki agak jengkel.
Tiara melihat temannya dan tertawa terbahak-bahak. “Kamu lucu, Kwoki! Bulan itu terletak di langit. Tidak mungkin tenggelam!”
“Tidak! Bulan itu sudah tenggelam di kola mini, Tiara! Lihat saja!” jawab Kwoki.
Kwoki melompat-lompat dengan marah, lalu kehilangan pijakannya di batu. BYURRR… Ia tercebur ke air.
“Kwok! Kwok!” Ia menangis. Kwoki lalu melihat ke air kolam yang jernih, Ada bulan di situ. Ia kemudian menatap ke langit. Hah? Kwoki terkejut.
Ya, di langit tampak ada bulan juga. Bagaimana bisa bulan yang tenggelam di dalam air, bisa berada di atas langit pada waktu yang sama?
Tiara lalu menjelaskan hal itu kepada Kwoki. Tiara mengambil sebuah pot gerabah berisi air. Ia meletakkan pot itu sehingga ada bayangan bulan di dalamnya. Kwoki bertengger di tepi pot sehingga bisa melihat bayangan bulan itu.
“Coba kamu perhatikan, Kwoki! Ada bayangan bulan di pot ini. Sekarang, aku akan menghilangkan bayangan bulannya!” kata Tiara. Ia lalu menggeser pot itu sedikit demi sedikit hingga pantulan bulan pada air di pot menghilang.
“Oh, kwok!” Kwoki menguak terkejut.
Tiara menggeser potnya lagi dan bayangan bulan kembali muncul sejelas sebelumnya. “Kamu lihat?” kata Tiara.
“Ya, aku lihat! Kamu memang pintar, Tiara!” Kwoki sangat senang karena bulannya tidak tenggelam. Ia lalu mengajak Tiara bermain melompat-lompat di halaman luas itu.
Malam itu, Kwoki dan Tiara sangat bahagia. Sebelum masuk ke kamarnya untuk tidur, Tiara meletakkan mainan tempat tidur kecil di dekat kolam ikan. Malam itu, Kwoki tidur di situ sambil memandangi bulan di langit. Bulan yang tidak pernah hilang.
Teks: Rixki
Dok. Majalah Bobo