“Jangan lupa umpannya!” seru Coreng. Anak-anak kelinci akan memancing ke sungai. “Siap-siap membuat bumbu, ya, Mak. Kami pasti dapat ikan banyak!” pesan Upik. Emak tersenyum.
“Yaah, hilang lagi umpannya. Ini sudah ketiga kalinya,” kata Coreng kecewa. “Jangan sedih, kita coba lagi,” hibur Bobo sambil memasang umpan di mata pancingnya.
Tiba-tiba pancing Upik terasa berat. “Aku dapat! Aku dapat!” seru Upik kegirangan. Ups, ternyata Upik mendapat “ikan sandal jepit”. Hu-uh! Upik kesal sekali. “Mungkin kita harus pindah ke tempat lain,” usul Bobo.
Anak-anak berjalan mengemasi peralatan memancing lalu berjalan melewati kebun Pak Jerry. Bobo melihat Pak Jerry yang sedang kerepotan memanen jeruk di kebunnya sendirian. “Kasihan, Pak Jerry. Kita bantu, yuk!” ajak Bobo.
Bobo mengajak adik-adiknya membantu Pak Jerry memanen jeruk. “Oh, aku senang sekali!” kata Pak Jerry gembira. Anak-anak pun membantu memetik jeruk sambil bercanda dan bergembira.
“Ini upah kalian memetik jeruk!” kata Pak Jerry. Anak-anak menolak dengan sopan, tapi Pak Jerry memaksa sampai anak-anak menerimanya. “Terima kasih,” kata Bobo.
“Hei, aku ada ide!” Bobo mengajak adik-adiknya pergi ke toko ikan. Wah, apa yang mereka lakukan, ya? Tak lama kemudian mereka keluar dari toko itu sambil membawa kantong.
“Emak, kami bawa ikan untuk digoreng!” seru Upik. Emak membelalakkan matanya. “Wah, kalian pandai sekali memancing!” Upik tertawa geli. “Hihihi... Padahal, ini kan ikan dari toko ikan,” bisiknya pada Coreng.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero, Ilustrasi: Rudi