Menikmati Gonggong di Batam

By Aan Madrus, Jumat, 11 Agustus 2017 | 03:51 WIB
Gonggong rebus siap disantap (Aan Madrus)

Meskipun bukan anjing, kalau kita sedang berada di Batam, kita bisa “menggonggong”, lo! Menggonggong di sini artinya makan gonggong. Gonggong adalah siput laut khas Batam dan pulau-pulau lain di Kepulauan Riau serta di beberapa pesisir Sumatera.

Siput gonggong yang dalam bahasa Latin disebut Strombus  turturella, cangkangnya berwarna putih kekuningan. Ukurannya kira-kira sebesar satu atau dua jempol orang dewasa. Ketika baru menetas dari telurnya, cangkang siput laut ini belum keras. Konon perlu waktu sekitar 5 tahun untuk mengeraskan cangkangnya.

Gonggong hidup diperairan dangkal atau pasir berlumpur. Gongong dapat ditemukan dengan mudah ketika air laut sedang surut.

Di Batam dan sekitarnya, gonggong dijual di mana-mana, mulai dari restoran-restoran mewah sampai ke warung seafood di pinggir jalan. Gonggong yang disajikan, umumnya gonggong yang telah direbus dengan bumbu tertentu supaya tidak bau amis. Tapi ada juga gonggong yang dimasak dengan cara lain.

Untuk makan gonggong, kita perlu alat pencungkil. Umumnya menggunakan tusuk gigi. Dengan tusuk gigi itu daging gonggong dikorek. Kalau sudah keluar, daging gonggong dicelupkan ke dalam sambal kacang, sambal kecap, atau sambal tauco, baru dimakan. Rasanya? Hmm … enak sekali. Kenyal dan gurih mirip daging cumi.

Penasaran? Ayo datang ke Batam atau Kepulauan Riau dan rasakan enaknya gonggong.