Semut Rangrang, Semut Penenun

By Aan Madrus, Minggu, 13 Agustus 2017 | 04:56 WIB
Serombongan semut rangrang sedang membangun sarang (Aan Madrus)

Semut Rangrang (Oecophylla Smaragdina) adalah semut berwarna merah yang hidup di pohon. Di sana mereka membuat sarang dari dedaunan yang “dijahit” dengan benang sutera. 

Benang sutera untuk menjahit itu dihasilkan oleh larva semut rangrang. Jadi ketika membangun sarang, semut rangrang membawa larva yang bentuknya seperti belatung putih. Semut rangrang menempelkan larva itu ke sisi salah satu daun ke sisi daun yang lain mondar-mandir, seperti sedang menenun. Karena tingkahnya itu, dalam bahasa Inggris semut rangrang disebut beaver ant. Artinya semut penenun.

Agar mudah membuat sarang, semut rangrang memilih tinggal di pohon yang memiliki daun yang lentur dan lebar, atau daun yang kecil-kecil namun rimbun.  

Saat membuat sarang, daun disusun sedemikian rupa, sehingga ada jarak antara satu daun dengan daun yang lain. Tujuannya agar cahaya bisa masuk ke dalam sarang.

Awalnya satu koloni tinggal dalam satu sarang. Bila sarang itu sudah tidak bisa menampung penghuninya atau rusak, maka dibangun sarang baru. Dalam satu koloni semut biasanya ada beberapa sarang. Setiap sarang dihuni oleh kurang lebih 4.000 sampai 5.000 ekor semut, tergantung dari ukurannya.

Selain untuk tempat tinggal, sarang juga digunakan untuk menyimpan makanan, sebagai cadangan saat sumber makanan di sekitar berkurang.

Semut rangrang mencari makan hanya di wilayah kekuasannya saja. Mereka bekerja pada pagi dan sore hari. Sedangkan tengah hari, mereka tinggal di dalam sarangnya.

Makanan mereka adalah cairan manis yang dihasilkan oleh kutu daun. Mereka juga makan daging serangga seperti lalat, ulat, belalang, dan lain-lain.