Teman-teman mungkin jarang mendengar nama buah mangga yang satu ini. Memang, mangga kasturi tidak seperti buah mangga lainnya. Jika mangga lain, selalu ada di pasar bila musim mangga telah tiba. Mangga kasturi justru sebaliknya. Kasturi sangat jarang sekali ditemukan di pasar. Mengapa bisa terjadi seperti itu. Apakah karena mangga kasturi merupakan buah yang langka?
Khas Kalimantan Selatan
Mangga kasturi, memiliki nama latin Mangifera Casturi. Mangga ini, merupakan salah satu dari sekitar 31 jenis mangga yang dapat ditemukan di Kalimantan. Mangga dengan bentuk bulat telur, yang kulit buahnya menjadi kehitaman saat mulai tua dan matang ini, terdiri dari 3 jenis. Diantaranya, kasturi, cuban, dan asem pelipisan.
Walau pohon mangga kasturi tidak berbeda dengan pohon mangga lainnya, tanaman ini memiliki sifat endemik (hanya ada di lokasi tertentu). Kasturi hanya dapat ditemukan di daerah Kalimantan, khususnya Kalimantan bagian selatan. Karena itulah, kasturi ditetapkan sebagai flora identitas Kalimantan Selatan.
Status Buah Kasturi Saat Ini
Dari penelitian yang telah dianalisis Organisasi Internasional Konservasi Sumber Daya Alam (IUCN), Mangga kasturi sudah tak lagi ditemukan di hutan atau habitatnya. Berdasarkan penelitian tersebut, akhirnya pohon buah mangga kasturi dinyatakan langka dan punah dari habitatnya di alam liar.
Meski sudah tak ditemukan di alam liar, pohon mangga kasturi masih ada yang membudidayakan, lo. Ada yang menanamnya di halaman rumah, bahkan ada juga yang sengaja menanam di kebun. Budidaya ini kebanyakan dilakukan masyarakat di kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
Punah Akibat Ulah Manusia
Penyebab punahnya mangga kasturi di alam liar adalah akibat kegiatan penggundulan hutan atau penebangan pohon (Deforestasi). Biasanya lahan hutan tersebut dipakai untuk penggunaan non hutan, seperti untuk peternakan, pertanian, atau kawasan tinggal bagi manusia.