Saat Pulang ke Bumi, Tubuh Astronaut Mengalami Perubahan

By Eka Kartika, Senin, 14 Agustus 2017 | 08:45 WIB
Ketika astronaut di ruang angkasa. (Eka Kartika)

Menjadi astronaut pasti menyenangkan, karena dapat menjelajah ruang angkasa. Tapi, ternyata akan terjadi perubahan pada tubuh astronaut saat kembali ke Bumi, lo.

Tubuh Terpapar Radiasi

Ketika berada di ruang angkasa, para astronaut mendapatkan radiasi sinar kosmik 20 kali lebih besar dari pada manusia yang berada di Bumi. Bahkan, jika astronaut melakukan perjalanan ke Mars, radiasi itu mungkin 300 kali lipat.

Radiasi kosmik berisi partikel bermuatan tinggi yang berasal dari luar atmosfer Bumi. Dampak dari radiasi ini sangatlah beragam. Ada yang mempengaruhi kerja jantung, aliran darah, tulang, pusat syaraf dan otak, bahkan risiko kanker.

Karena itulah para peneliti dan tim riset badan antariksa terus berusaha melakukan penelitian terhadap radiasi antariksa.

Perubahan Penglihatan

Kebanyakan para astronaut yang pulang, mengalami pengurangan penglihatan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya astronaut yang harus mengganti kacamata mereka saat kembali ke Bumi, akibat minus yang tinggi.

Ukuran dan Bentuk Jantung Berubah

Ukuran dan bentuk jantung juga berubah ketika berada di ruang angkasa. Hal ini diduga karena adanya penurunan cairan darah dan perubahan massa miokardio. Denyut jantung manusia akan lebih rendah di ruang angkasa daripada di Bumi. Begitu juga jumlah darah yang dipompa keluar dari jantung.

Perubahan ini terjadi akibat pengaruh gravitasi. Di Bumi, pembuluh darah di kaki kita bekerja melawan gravitasi agar darah kembali ke jantung. Tapi ketika di ruang angkasa, tanpa gravitasi, jantung dan pembuluh darah bisa berubah.

Itulah alasannya mengapa astronaut mempunyai tempat tidur khusus. Itu dilakukan untuk meyakinkan, bahwa mereka tidak akan pingsan saat berdiri dan berjalan ketika fungsi jantung mengalami perubahan.