Bobo, Coreng dan Upik di ajak Emak ke kebun binatang. Bobo dan Upik bermain di dekat kolam. Sedangkan Coreng menemani Emak sambil menggambar. “Aih, bagus sekali gambarmu!” Puji Emak. “Ya, gambar ini untuk Bapak. Tentu Bapak senang ya, Mak?” sahut Coreng.
“Mak, aku ingin memperlihatkan gambar ini pada Bobo ya?” “Baiklah,” jawab Emak. “Dan ini, bawa buah apel untuk Bobo. Dia kan senang makan apel.” Dengan riang Coreng berjalan menuju kolam. Ia menyelipkan gambarnya di dalam saku bajunya.
“Yuhuu, Corenggg!” Terdengar suara Bobo memanggil Coreng. “Hei, Bo!” Ujar Coreng. “Kau tidak main-main di dekat kolam?” “Ah, tidak. Di sana panas sekali,” jawab Bobo. “Lebih enak di sini, sejuk.” “Ini Apel untukmu,” kata Coreng.
“Mmm, terima kasih ya, Reng,” ujar Bobo. Tapi tiba-tiba Coreng berseru: “Oh, gambarku hilang! Padahal gambarku itu untuk Bapak!” Maka sibuklah Coreng mencari gambarnya. “Hei, mungkin Bapak itu melihat gambarmu!” kata Bobo sambil menunjuk seorang pemungut kertas.
“Maaf, Pak. Apakah Bapak melihat gambar adik saya yang jatuh?” tanya Bobo. “Oh ya? Tapi Bapak tidak melihat. Coba kalian cari sendiri di dalam tong ini,” sahut bapak itu dengan ramah. “Oh terima kasih, Pak!” sorak Coreng.
Bapak itu merendahkan tempat kertasnya. “Kurasa kertas gambarku ada di dalam tong ini, Bo,” kata Coreng dengan cemas. “Tenanglah, cari dulu,” hibur Bobo. “Ya, ya,” jawab Coreng sambil terus mencari kertas gambarnya.
“Ini dia, Bo!” teriak Coreng. Dengan gembira ia mengangkat kertas gambarnya tinggi-tinggi. “Syukurlah,” ujar Bapak pemungut kertas.
“Oh, tapi… kertas gambarnya berlubang,” keluh Coreng. “Mengapa begitu?” Tanya Coreng. “Mungkin karena tadi di pungut dengan alat penusuk itu,” sahut Coreng.
“Ya, tidak apa-apa. Dengan begitu malah lebih mudah untuk di gantung,” hibur Bobo. “Hmm, kalau begitu aku berhasil membuat gambar yang sudah siap di pajang ya, Bo?”
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi