Pada zaman dahulu alat musik angklung menjadi salah satu media untuk membangkitkan semangat rakyat.
Alat Musik Bambu
Angklung merupakan alat musik tradisional Indonesia yang dibuat dari bambu. Jenis bambu yang biasa digunakan adalah awi wulung (bambu berwarna hitam) dan awi temen (bambu berwarna putih).
Sejak Zaman Dahulu
Walaupun belum ada petunjuk sejak kapan angklung ada di Indonesia, tetapi alat musik ini diduga sudah ada sejak zaman Neolitikum dalam versi primitif. Lalu, alat musik ini masih digunakan juga pada masa Kerajaan Sunda pada abad ke-12 sampai abad ke-16.
Pertanian dan Pembangkit Semangat Rakyat
Angklung pada masa Kerajaan Sunda merupakan bagian dari ritual penanaman padi. Masyarakat percaya bahwa dengan memainkan angklung, maka Dewi Sri (Dewi Padi) akan turun ke Bumi dan membuat padi rakyat tumbuh dengan subur.
Selain untuk pertanian, angklung pada masa Kerajaan Sunda juga digunakan untuk membangkitkan semangat rakyat dalam pertempuran. Bahkan, fungsi sebagai pembangkit semangat ini masih digunakan sampai pada saat perang melawab penjajah. Kekuatan angklung ini juga membuat pemerintah Hindia Belanda saat itu sempat melarang masyarakat penggunaan angklung.
Yuk, Bermain Angklung!
Saat ini permainan angklung memang tidak sebanyak pada masa kerajaan. Namun, alat musik ini masih terus dilestarikan. Ada yang menjadikannya ekstrakurikuler di sekolah dan ada juga yang membuka sanggar permainan angklung. Salah satunya yang ada di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta. Jika kamu ingin latihan bermain angklung, bisa ikut di sanggar ini setiap hari Sabtu pagi. Selain menambah wawasan juga bisa melestarikan kesenian daerah Indonesia.