Bantal adalah benda empuk, teman setia saat kita tidur. Ada beberapa fakta menarik tentang bantal.
Bantal dari Batu
Konon, bantal sebagai alas kepala saat tidur sudah ada sejak zaman Mesir Kuno. Saat itu orang Mesir Kuno menggunakan batu sebagai bantal. Orang Tiongkok dan sekitarnya juga menggunakan benda keras sebagai bantal. Selain batu, mereka juga menggunakan kayu atau keramik
Bantal yang Diisi Bulu Angsa
Sejak 2000 tahun yang lalu, orang Romawi menggunakan kantong dari kain yang diisi bulu angsa sebagai bantal. Tetapi hanya para bangsawan dan orang kaya yang bisa menggunakan bantal empuk itu. Karena saat itu untuk membuat bantal itu sangat sulit, jadi harganya sangat mahal.
Untuk Perempuan yang Akan Melahirkan
Pada masa Dinasti Tudor di Inggris (1485 – 1603) ada kepercayaan bahwa perempuan yang akan melahirkan harus memiliki sebuah bantal.
Jenis Bantal Makin Berkembang
Pada masa revolusi industri (1750-1850), industri tekstil berkembang pesat. Bantal pun mengalami perkembangan. Pada masa itu bantal mulai diberi hiasan-hiasan yang cantik. Bantal menjadi industri dan tersebar di seluruh penjuru dunia. Sekarang isi bantal makin variatif. Bukan hanya bulu angsa, ada juga bantal berisi kapuk, biji-bijian, dakron, angin, dan air.
Fungsi bantal pun bukan hanya sebagai alas kepala saat tidur. Sekarang ada bantal kursi untuk hiasan. Ada juga bantal kesehatan untuk menderita asma atau utuk mencegah orang mendengkur. Ada juga bantal untuk penyangga leher atau punggung. Bantal ini sangat membantu mengurangi rasa pegal saat dalam perjalanan jauh.
Bentuk bantal sekarang tidak hanya persegi. Ada yang berbentuk bulat, bintang, dan boneka binatang. Warnanya indah-indah. Lucu banget.
Guling Hanya Ada di Indonesia
Bantal punya teman, namanya guling. Guling terbuat dari bahan yang sama dengan bantal. Tetapi bentuknya bulat lonjong. Guling biasanya untuk dipeluk. Konon, guling hanya ada di Indonesia, lo! Hmm… pantas kalau teman-teman pergi ke luar negeri tidak pernah menemukan guling.