Barongsai di Negeri Junjung Besaoh

By willa widiana, Selasa, 29 Agustus 2017 | 07:45 WIB
Barongsai di Negeri Junjung Besaoh (willa widiana)

Selama dua tahun berturut-turut, Kota Toboali mengadakan festival Toboali City on Fire. Acara ini diisi oleh banyak kegiatan, salah satunya adalah lomba barongsai. Kira-kira, kenapa bisa ada barongsai di Negeri Junjung Besaoh?

Sekilas Kisah dari Abad ke-18

Kota Toboali yang diberi julukan Negeri Junjung Besaoh merupakan bagian dari Bangka Belitung. Sekitar abad ke-18, banyak warga Tionghoa yang datang ke daerah Bangka Belitung. Menurut data dari Kompas.com, mereka semua datang untuk membantu proses produksi tambang timah. O iya, warga Tionghoa itu datang atas seizin pemimpin yang berkuasa kala itu.

Karena sudah lama menetap di Bangka Belitung, warga Tionghoa yang kebanyakan laki-laki itupun menikah dengan penduduk Bangka Belitung. Mereka menyebar ke daerah lain, termasuk Toboali. Nah, hal inilah yang membuat barongsai muncul di Negeri Junjung Besaoh. Kini, barongsai sudah menjadi salah satu kebudayaan milik penduduk Toboali.

Dilombakan

Sejak tahun 2016, Kota Toboali mengadakan festival Toboali City on Fire. Festival tahunan ini diisi oleh banyak kegiatan, salah satunya adalah lomba barongsai. Dalam lomba barongsai, ada lima hal yang dinilai, yakni:

  1. Kerapian baris-berbaris
  2. Alur cerita
  3. Ekspresi
  4. Keterampilan dan semangat
  5. Keserasian musik dan barongsai

Jumlah kelima nilai itu bisa dipotong jika peserta melakukan kesalahan di tengah pertunjukan.

Bercerita

Dalam pementasan barongsai ada sebuah cerita yang disampaikan. Cerita itu biasanya berhubungan dengan naga. Misalnya, naga bertemu dengan Dewi Kwan In atau naga menolong anak burung yang terjatuh dari sarangnya. Setiap kelompok biasanya punya cerita sendiri-sendiri, tergantung di perguruan mana kelompok itu bernaung.

Nah, Teman-teman, sekarang kamu sudah tahu, kan, kenapa barongsai ada di Negeri Junjung Besaoh?

Foto: Willa