Beki Bebek yang Ramah

By Sylvana Toemon, Selasa, 20 Maret 2018 | 09:10 WIB
Beki bebek (Sylvana Toemon)

Seminggu lagi akan ada Pesta Hutan. Pada saat itu, bermacam-macam perlombaan akan diadakan. Semua penghuni hutan sibuk menyiapkan diri. Trili Kutilang sibuk latihan menyanyi. Usi Angsa  tak henti-hentinya latihan menari. Cenil Merak yang akan ikut lomba kecantikan, repot mengurusi bulu-bulunya agar tetap indah. Mereka sibuk berlatih agar dapat merebut juara. Semua sibuk, tak ada seekor hewan pun memperhatikan Beki Bebek.

Beki Bebek sedang sedih. Ia termenung sendiri di tengah danau. Berenang ke sana kemari. Beberapa hari lagi Pesta Hutan akan berlangsung. Tetapi, ia belum tahu, perlombaan apa yang akan diikutinya. la ingin ikut lomba menyanyi tetapi suaranya sangat jelek. Penghuni hutan akan pingsan, jika mendengar suaranya. Beki Bebek juga ingin ikut lomba kecantikan, tetapi takut Cenil Merak menertawakannya.

“Aku tidak bisa menyanyi, tidak bisa menari. Aku juga tidak cantik,” keluh Beki  Bebek sedih. la berenang menjauhi hutan itu sambil menyesali dirinya yang buruk.

Hari-hari pun berlalu. Tibalah hari yang dinanti-nantikan semua penghuni hutan, yaitu Pesta Hutan! Semua perlombaan di Pesta Hutan berlangsung dengan meriah. Semua penghuni hutan ikut dalam lomba itu. Saat nama-nama pemenang diumumkan, suasana hutan semakin ramai. Para pemenang langsung dikerumuni dan diberi selamat oleh yang lain.

Semua penghuni hutan bergembira ria. Tidak demikian dengan Beki Bebek. la bersembunyi di balik pohon, menonton teman-temannya bersukacita.

Tiba-tiba, terdengar suara Beno Beruang, sang ketua juri, “Teman-teman, masih ada satu pengumuman lagi!”

Suasana yang tadinya ramai, sepi seketika. 

“Pengumuman apa lagi? Nama-nama juara dalam tiap perlombaan, sudah diumumkan!” Semua penghuni hutan bertanya-tanya keheranan.

 

“Kali ini, akan diumumkan nama penghuni hutan yang paling ramah!” ujar Beno Beruang tenang.

Suasana hutan kembali ribut. “Yang paling ramah di hutan ini adalah... Beki Bebek!” teriak Beno Beruang.

Mendengar namanya dipanggil, Beki Bebek muncul dari balik pohon. Perlahan-lahan, ia mendekati mereka. Semua penghuni hutan langsung bertepuk tangan sambil menyalaminya.

“Aku?” tanya Beki Bebek tak percaya.

“Ya, Beki! Kau terpilih sebagai penghuni hutan yang paling ramah,” ucap Beno Beruang sambil menyalaminya.

Beki Bebek masih tidak percaya.

“Ah, rasanya seperti mimpi. Kukira, aku tidak akan menjadi juara. Aku tidak cantik, tidak pandai menyanyi, tidak pandai menari seperti kalian.”

“Kau tidak boleh berpikir begitu, Beki! Setiap penghuni hutan ini mempunyai kelebihan masing-masing. Trili Kutilang pandai menyanyi, tetapi tenaganya tidak kuat. Tenaga Tombo Gajah sangat kuat, tetapi tidak pandai menyanyi. Dan kau..., tidak pandai menyanyi, tidak pandai menari. Namun, kau adalah penghuni hutan yang paling ramah. Seluruh penghuni hutan ini menyukaimu!” ujar Beno Beruang.

Mendengar hal itu, Beki Bebek tersenyum lega.

“Ah, tak kusangka! Ternyata aku pun punya kelebihan!” bisiknya di dalam hati.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vanda Parengkuan.