Ternyata, memperhatikan suhu air yang digunakan untuk keramas merupakan hal yang penting, lo. Bisa berdampak pada kesehatan rambut.
Keramas dengan Air Hangat
Beberapa orang suka keramas dengan air hangat, karena membuat tubuh menjadi lebih santai. Para ahli mengungkapkan bahwa ada dampak positif dan negatif ketika keramas menggunakan air hangat. Air hangat dapat membuat kulit kepala menjadi lebih lembap dan hangat, sehingga sampo dapat meresap dengan baik.
Selain itu, air hangat membantu membuka pori-pori di kulit kepala, sehingga minyak, sel kulit mati, kotoran, dan bahkan ketombe bisa luruh bersama dengan bilasan air.
Namun, ada sisi negatif nih dari penggunaan air hangat, yaitu rentan merusak akar rambut apalagi jika suhunya terlalu tinggi. Walaupun bisa mengangkat kotoran secara menyeluruh, tetapi air hangat juga rentan mengangkat minyak alami yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh.
Keramas dengan Air Dingin
Beberapa orang memilih keramas dengan air dingin karena dirasa lebih menyegarkan. Keramas dengan air dingin dapat mencegah kerontokan rambut karena air dingin tidak merusak akar rambut. Selain itu, keramas dengan air dingin juga membantu melancarkan peredaran darah yang membawa nutrisi untuk rambut.
Sisi negatif dari keramas dengan air dingin adalah tidak membersihkan secara menyeluruh seperti keramas dengan air hangat. Selain itu, air dingin membuat rambut menjadi lebih cepat lepek dan berminyak.
Sebaiknya Bagaimana?
Erica Douglas, pakar teknik kimia dan kecantikan asal Stanford University mengatakan bahwa memanfaatkan air hangat dan air dingin dalam satu kali keramas bisa menjadi solusi. Kita bisa memulai dengan membasahi rambut dengan air hangat agar pori-pori kulit kapala terbuka. Setelah itu, gunakan air dingin untuk membilas sampo sampai bersih.
Selain itu, penggunaan air hangat dan air dingin ini bisa menyesuaikan dengan keluhan pada rambut. Jika merasa rambutmu lepek, lebih baik keramas dengan air hangat. Namun, jka rambutmu kering dan rontok, lebih baik keramas dengan air dingin.