Mengenal Sejarah Tahu

By Aan Madrus, Selasa, 5 September 2017 | 07:46 WIB
Mengenal Sejarah Tahu (Aan Madrus)

Tahu adalah makanan yang terbuat dari kedelai. Makanan yang empuk dan gurih rasanya itu, disukai banyak orang. Hampir setiap hari orang makan tahu, baik sebagai lauk teman nasi, maupun sebagai camilan.

Konon, tahu ditemukan oleh Liu An, cucu Kaisar Han Gaozu, pada masa pemerintahan dinasti Han.

Liu An suka memasak. Pada suatu hari ia punya banyak kedelai di rumahnya. Bosan dengan makanan  yang itu-itu saja, Liu An ingin membuat makanan baru dari kedelai. Tetapi ia bingung mau membuat apa.

Liu An lalu mengeringkan kedelai itu. Kedelai yang sudah kering ditumbuknya sampai halus. Setelah itu Liu An merebus bubuk kacang itu dengan menambahkan sedikit garam.

Tanpa sepengetahuannya, ternyata garam membuat rebusan bubuk kacang jadi padat. Liu An mencicipinya. Ternyata rasanya enak. Liu An memberi nama makanan itu tao-hu. Tao artinya kacang kedelai. Sedangkan hu artinya hancur menjadi bubur. Dari kata taohu itulah akhirnya menjadi tahu.

Tahu digemari banyak orang. Selain enak rasanya, tahu dianggap makanan sehat. Dari Tiongkok akhirnya tahu menyebar ke Jepang, Korea, bahkan sampai ke Asia  Tenggara.

Ada yang mengatakan bahwa tahu masuk ke Nusantara dibawa oleh orang-orang Tionghoa sekitar abad ke-10. Awalnya tahu hanya dimasak oleh kalangan elit saja. Pendapat lain mengatakan tahu diperkenalkan di Nusantara pada akhir abad ke-13 oleh tentara Kubilai Khan yang mendarat di Kediri.

Pada abad ke-19, tahu bersama tempe menjadi penyelamat orang Jawa yang kelaparan sampai kurang gizi. Saat itu penjajah Belanda menerapkan sistem kerja paksa. Yaitu memaksa penduduk untuk bertanam tetapi hasilnya digunakan untuk kepentingan Belanda.