Cergam Bobo: Karena Lengah

By Sylvana Toemon, Kamis, 11 Januari 2018 | 23:00 WIB
Cergam Bobo: Karena Lengah (Sylvana Toemon)

Bobo dan Coreng berjalan-jalan di lapangan rumput. Udara hari itu sebenarnya agak dingin. “Kalau kita jalan cepat-cepat tentu badan menjadi hangat, ya, Bo,” kata Coreng. “Iya,” sahut Bobo. “Lihat, Paman Gembul bermain golf! Aneh, biasanya ia malas berolahraga.”

Pak! Paman Gembul memukul bola golf, sehingga bola itu melambung tinggi melewati pagar lapangan. “Hebat!” seru Coreng. “Ah, paling-paling bola itu jatuh di kebun wortel,” sahut Bobo. “Sebab bola yang pertama dipukulnya tadi jatuh di kebun wortel.”

Paman Gembul terkejut melihat Bobo dan Coreng. “Lho, mengapa udara dingin begini berjalan-jalan?” tanya Paman Gembul. “Tadi aku memukul dua buah bola. Tapi bola itu hilang. Maukah kalian membantu mencarinya?” “Ya, ya, bola itu jatuh di kebun wortel!” seru Coreng.

Paman Gembul mengikuti Bobo dan Coreng yang berjalan menuju ke kebun wortel. Ia menyandang alat-alat golfnya di bahu. Sementara Bobo dan Coreng sibuk mencari bola golf yang hilang. Paman Gembul berpikir, “Ehm aku lebih suka mencari wortel!”

Tak lama kemudian terdengar suara Bobo dan Coreng kepada Paman Gembul, “Yuhuu! Bolanya kami temukan!” Ketika itu Paman Gembul sedang sibuk menyembunyikan wortel ke dalam tas golfnya. “Hmm, sedap. Nanti malam aku akan makan besar,” pikirnya.

Bobo dan Coreng memberikan bola golf itu kepada Paman Gembul. “Ho, ho, ho, terima kasih,” kata Paman Gembul. “Kalian memang pencari bola golf yang ulung. Nah, sudah ya, aku mau pulang.” “Lain kali memukulnya yang betul, Paman,” goda Bobo.

Karena terlalu gembira memikirkan wortel yang baru didapatnya, Paman Gembul menjadi lengah. Ia tersandung, lalu jatuh tersungkur. “Oh, tasku!” teriak Paman Gembul. Berpuluh-puluh wortel yang disembunyikan berhamburan. “Lho, dari mana wortel itu?” tanya Coreng.

Kebetulan Bapak melihat juga kejadian itu. “Ha, ha, ha, Paman Gembul ini memang nakal,” ujar Bapak, Bobo dan Coreng. “Pasti untuk sementara waktu ini ia tidak mau main golf lagi,” kata Bapak. Bobo dan Coreng Cuma tertawa saja.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi