Anak-anak kelinci berkunjung ke Pameran Dunia Es yang diadakan di Negeri Kelinci. Mereka bermain seluncuran di sela-sela salju buatan. Ada bangunan-bangunan keajaiban dunia juga di tempat itu. “Hei, itu kan Piramida Mesir! Bagus, ya?” seru Coreng sambil berdecak kagum. Anak-anak berkeliling di antara bangunan-bangunan keajaiban dunia.
Pulangnya, mereka mendapatkan gantungan kunci untuk kenang-kenangan. “Aku dapat Borobudur!” seru Bobo. “Ini Taj Mahal, kan?” tanya Upik. “Sayang ya, belum ada keajaiban dunia dari Negeri Kelinci,” komentar Bobo.
“Yuk, kita bikin keajaiban dunia kelinci!” ajak Bobo sambil mengambil lilin mainan. “Aku mau bikin menara lobi-lobi,” kata Lobi Lobi. “Istana wortel dari Negeri Kelinci,” gumam Coreng. Wah, mereka sibuk sekali.
“Istana wortel? Nyam...nyam...!” komentar Paman Gembul yang lewat di depan anak-anak. “Pamaaan, jangan dimakan! Itu lilin mainan!” teriak Upik panik. Paman Gembul tertawa, “Aku tahu. Aku kan cuma bercanda!”
“Keajaiban Negeri Kelinci? Kurang kerjaan! Tidak ada yang ajaib di Negeri Kelinci,” komentar Paman Gembul. Huh, anak-anak kesal. Bobo punya rencana. Dia membentuk lilinnya menjadi bulatan besar.
“Pameran Keajaiban Negeri Kelinci sudah dibuka!” seru Bobo. Teman-teman Bobo beramai-ramai melihatnya. “Eh, istana wortelnya keren. Aku sudah menghitung wortelnya, ada duapuluh lima!” kata Dung Dung. Sampai di sudut kebun, anak-anak berkerumun sambil tertawa. “Inilah yang paling ajaib dari Negeri Kelinci!” jelas Bobo. Ugh, Paman Gembul cemberut melihat patung tiruan dirinya. Ah, kadang-kadang Bobo nakal juga!
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi