Mengenal Profesi Arkeolog

By Aan Madrus, Rabu, 6 September 2017 | 06:05 WIB
Para arkeolog sedang bekerja. (Aan Madrus)

Apa cita-citamu? Dokter, guru, pilot, desainer? Apakah kamu sudah mengenal profesi arkeolog? Yuk, kita berkenalan dengan profesi ini. Siapa tahu, setelah membaca ini kamu jadi ingin jadi arkeolog.

Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan manusia di masa lampau. Arkeolog adalah ahli arkeologi. Ia bertugas melacak peninggalan-peninggalan manusia zaman lampau. Antara lain bangunan kuno, benda kuno atau artefak, tulang belulang atau fosil, dan teks atau dokumen. Dari benda-benda itulah dapat diketahui kehidupan di masa lampau.

Kehidupan manusia masa lalu dipelajari karena dari kehidupan mereka kita bisa mendapat banyak pelajaran. Misalnya tentang sebab-sebab terjadinya perang di sebuah kerajaan. Kalau sudah tahu, kita bisa menghindarinya.

Arkeolog itu macam-macam. Ada arkeolog bawah laut. Arkeolog ini meneliti artefak yang berada di dalam laut. Ada zooarcheologist. Yaitu arkeolog yang mempelajari fosil-fosil binatang. Ada arkeolog sejarah yang mempelajari teks atau dokumen. Ada arkeolog urban yang mempelajari kehidupan manusia kota di zaman dulu.

Kebanyakan peninggalan-peninggalan zaman dulu itu terbenam di dalam tanah atau di dalam laut. Karenanya, kebanyakan pekerjaan arkeolog dimulai dengan menggali, baru meneliti. Begini tahapan kerjanya!

  1. Pertama, arkeolog menyelidiki tempat tertentu yang dianggap menyimpan artefak atau fosil. Ia menduga di tempat itu ada artefak atau fosil dengan memperhatikan tanah atau pecahan benda-benda tertentu.
  2. Setelah yakin ada benda kuno, lalu ia mengukur dan memetakan lokasi yang akan digali.
  3. Langkah selanjutnya adalah menggali. Saat menggali, arkeolog harus hati-hati agar benda yang dicarinya tidak rusak. Karenanya arkeolog menggalinya sedikit demi sedikit. Sambil menggali, arkeolog memotret, mencatat, menggambar, dan merekam.
  4. Setelah menemukan artefak atau fosil, arkeolog akan membersihkan benda itu dengan menggunakan sikat, kuas, atau ayakan.
  5. Artefak atau fosil lalu dibawa ke laboratorium untuk diselidiki. Dicari tahu, artefak itu sebenarnya benda apa, kegunaannya apa, terbuat dari apa, dan umurnya berapa. Jika itu fosil binatang, dicari tahu, itu binatang apa, makanannya apa, dan sebagainya.
  6. Dari artefak itu, akhirnya ditarik kesimpulan tentang kegiatan manusia di zaman itu. Misalnya sebagai petani atau pemburu binatang.
  7. Artefak atau fosil yang telah diteliti disimpan dalam plastik atau kotak dengan diberi kode tertentu dan keterangan singkat mengenai jenisnya, lokasi tempat ditemukannya, dan sebagainya. Artefak itu dirawat supaya tidak rusak.

Nah, itulah profesi arkelog. Bagaimana, tertarik untuk jadi arkeolog?