Sumpah Rakyat Daratan Baru

By Sylvana Toemon, Senin, 2 April 2018 | 08:00 WIB
Sumpah rakyat daratan baru (Sylvana Toemon)

“Rupanya Gugabruk menyontek cara musuh menguasai bangsa Indonesia!” sambung Pertapa Bijak lagi.

“Indonesia itu ihik apa ihik?” tanya rakyat Ihik.

“Elalala! Indonesia?!” rakyat Elalalabingung.

“Indonesia itu sebuah negara yang terletak di garis khatulistiwa. Dulu,suku-suku di negara itu berdiri sendiri- sendiri. Karena itu mudah dikuasai musuh dengan cara diadu domba! Ya,seperti kalian ini! Untungnya pemuda- pemuda Indonesia sadar akan kelicikan musuh. Mereka lalu bersumpah untuk

bersatu. Berjuang bersama melawan musuh!” Pertapa Bijak Dataran Hijau menjelaskan panjang lebar. Rakyat Ihik dan Elalala menganguk-angguk mengerti.

“Kalau begitu ihik kita harus bersatu ihik untuk mengusir suku Gubrak ihikI'ajak rakyat Ihik pada rakyat Elalala.

“Elalala! Memang kita harus bersatu! Elalala, mengapa tidak terpikir sejak dulu, ya!” ujar rakyat Elalala bingung bercampur senang.

Pertapa Bijak punya rencana untuk mengusir suku Gubrak. Rencananya disetujui rakyat Ihik dan Elalala.

Tak lama kemudian..  “Rakyatku, mari kita rebut Dataran Hijau! Rakyat Ihik dan Elalala pasti sekarang sudah kelelahan habis berbrak-bruk-brokl Ha ha ha!” seruGugabruk.

Dari atas bukit, mereka memandang ke bawah. Tampak semua rakyat Ihik dan Elalala tergeletak kepayahan di tengah Dataran Hijau.

“Rupanya kita tidak perlu brak bruk brok lagi! Mereka sudah kepayahan!Tinggal kita usir dari dataran ini! Ha ha ha!” tawa Gugabruk lagi.

Tanpa curiga, rakyat Gubrak turun  dari bukit.