Mendengar kata permen, pasti kamu membayangkan rasanya yang manis. Tunggu dulu, sebab tidak semua permen memiliki rasa semanis yang dibayangkan. Di beberapa negara, permen memiliki rasa yang beragam dan bentuk yang unik.
Memiliki nama asli lokum atau cyprus delight. Turkish delight ini memang layak disebut sebagai kegemaran semua orang. Bentuknya lembut dan lengket seperti jelly.
Selain itu, ada potongan kecil kacang-kacangan seperti walnut, almond, bahkan kenari. Di sekeliling turkish delight terdapat taburan gula halus, sehingga tampilannya pun jadi cantik.
Permen ini di produksi sejak abad ke-15 di negara Turki. Karena rasanya yang khas dan lezat, turkish delight menjadi terkenal di seluruh dunia.
Permen gummy bear berasal dari negara Jerman. Permen kenyal berbentuk beruang kecil ini diciptakan oleh Hans Riegel, dari kota Bonn, Jerman sekitar tahun 1922. Nama asli permen ini sebenarnya adalah gummibar atau gummibarchen. Karena sudah begitu mendunia, akhirnya dikenal dengan sebutan dalam bahasa Inggris, gummy bear.
Gummy bear juga populer di negara Paman Sam, Amerika. Di negara tersebut, gummy bear punya lima rasa khas, yaitu lemon dengan warna kuning, nanas dengan warna kuning muda, raspberry dengan warna merah, stroberi dengan warna merah, dan jeruk dengan warna oranye.
Walau disebut sebagai permen, sebenarnya Li Hing Mui ini terbuat dari buah plum kering yang diberi bubuk li hing, lo. Permen ini tidak semanis yang dibayangkan, karena memiliki kombinasi rasa unik. Rasanya asam, asin, dan manis.
Pada awalnya, permen ini hanya terdapat di Tiongkok dan beberapa negara Asia. Tetapi sekitar tahun 1900-an, permen ini dibawa masuk ke Hawaii oleh seorang imigran. Alhasil, permen ini jadi terkenal di Hawaii dan belahan dunia lainnya. Konon, permen ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit tenggorokan, teman-teman.
Permen jahe merupakan permen khas Indonesia yang terkenal dengan rempah-rempahnya. Permen ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan tercatat dalam buku “Island of Java” karya John Joseph Stockdale asal Inggris.
Dalam bukunya, John menyebutkan bahwa pada tahun 1778, Belanda mengirim sebanyak 5 ribu kilogram produk permen jahe dari Batavia (sekarang Jakarta) ke Eropa.