Kisah Perjalanan Candi Mulai dari Ditemukan Sampai Dibangun Kembali

By Aan Madrus, Senin, 11 September 2017 | 04:26 WIB
Candi mendut sebelum dan sesudah dibangun ulang. (Aan Madrus)

Pernahkah teman-teman mengagumi kecantikan dan kemegahan candi? Nah, kalau kamu mengetahui perjalanan candi itu mulai dari ditemukan sampai dibangun kembali, pasti rasa kagummu akan bertambah. Ini kisahnya!

Perjalanan candi diawali dengan ditemukan. Ada berbagai cara ditemukannya candi!

  1. Ditemukan dengan tidak sengaja oleh penduduk ketika sedang mencangkul tanah. Lalu mereka melaporkannya ke kantor Suaka Purbakala.
  2. Para arkeolog meneliti tanah yang diperkirakan mengandung candi. Ciri-cirinya, di atas tanah berserakan batu-batu tua.  Atau ada tanah yang tidak subur padahal tanah di sekitarnya subur.
  3. Ada prasasti yang mengatakan bahwa di sekitar tempat itu telah dibangun sebuah candi. Untuk membuktikannya pernah dilakukan pemotretan dari udara.

Arkeolog Menggali

Setelah ditemukan tempatnya, tanah mulai digali. Menggalinya menggunakan cangkul dan sekop biasa. Kalau bendanya sudah terlihat, baru digunakan sudip supaya tidak rusak. Sudip adalah alat yang terbuat dari kulit bambu. Besarnya kira-kira sama dengan pisau dapur.

Kalau bendanya berupa kerangka tubuh, setiap bagian yang sudah muncul ke permukaan tanah, diberi zat kimia. Zat itu berfungsi untuk menguatkan, karena khawatir kerangka itu sudah rapuh.

Membangun Ulang Candi

Candi yang sudah runtuh, harus dibangun kembali. Bentuknya harus sama dengan candi aslinya.

Ada beberapa patokan yang digunakan:

  1. Reruntuhan batu dicatat letaknya satu persatu. Candi itu kan, mempunyai 4 sisi. Kalau runtuh, pastinya batu yang berada di sisi sebelah barat jatuhnya di sebelah barat. Batu yang berada di sisi sebelah timur jatuhnya di sebelah timur, dan seterusnya. Perlu dicatat juga, biasanya batu yang terletak paling atas, akan jatuh paling jauh. Semakin bawah, posisi jatuhnya batu, semakin dekat ke tempat asalnya. Nah, saat membangun candi itu kembali, batu-batu yang jatuh di sebelah barat di susun di sebelah barat. Yang jatuh di sebelah timur disusun di sebelah timur, dan seterusnya!
  2. Pada atap candi biasanya ada hiasan. Bentuk hiasan itu seperti bentuk candinya. Nah, kalau hiasan candi itu ditemukan, batu-batu itu disusun dengan bentuk seperti hiasan candi.
  3. Kalau di dekat reruntuhan candi itu ada candi lain, lihat reliefnya. Kadang-kadang di relief itu ada gambar candi yang ada di dekatnya. Itu juga bisa dijadikan patokan untuk membangun kembali sebuah candi.
  4. Untuk Membangun kembali sebuah candi, seringkali ada batu yang hilang. Kalau batu yang hilang cukup banyak, tidak boleh dibuatkan tiruannya. Itu bisa dianggap sebagai penipuan. Karenanya ada candi yang bentuknya tidak utuh. Bila batu yang hilang tidak banyak, boleh dibuatkan tiruannya, tetapi diberi tanda berupa cerukan kecil yang diisi dengan timah. Kalau sedang melihat candi, cobalah cari batu seperti itu!

Begitulah perjalanan sebuah candi mulai dari dtemukan berupa reruntuhan batu sampai berdiri kembali dengan megahnya. Hmm … mengagumkan bukan?