Cergam Bobo: Sup Pelangi

By Sylvana Toemon, Minggu, 28 Januari 2018 | 23:00 WIB
Cergam Bobo: Sup Pelangi (Sylvana Toemon)

Nenek sakit. Anak-anak sedih. “Ayo kita menjenguk Nenek,” ajak Bobo. Anak-anak setuju. “Aku ingin menunjukkan gambarku pada Nenek,” kata Coreng. Upik membawa keranjang berisi kue-kue buatan Emak.

“Nenek, kami datang!” seru Upik. Nenek sedang terbaring lesu di tempat tidurnya. “Lihat, Nek! Aku punya gambar bagus untuk Nenek,” pamer Coreng. Nenek tersenyum. “Bagus,” puji Nenek.

“Kami juga membawakan kue untuk Nenek,” kata Upik. Tapi, Nenek tidak mau makan. “Aku ingin makan sup saja,” pinta Nenek. Anak-anak saling berpandangan. Wah, tidak ada yang bisa masak sup!

“Ayo kita coba bikin sup untuk Nenek!” ajak Bobo. Banyak sayuran disimpan di kulkas. Tapi, anak-anak bingung, bagaimana cara memasak sup, ya? “Tunggu, biar aku telepon Emak!” usul Bobo.

“Jadi, kacang merah direbus, wortel diiris-iris,” gumam Coreng. “Aku masukkan bumbunya, ya!” seru Upik. Anak-anak sibuk sekali di dapur. Baju Upik belepotan. Untung Coreng memakai celemek milik Nenek!

“Hmm... baunya lezat!” komentar Bobo. Bobo mencicipi sedikit. “Enak!” serunya. Coreng dan Upik ikut berebutan mencicipi. “Upik, awas!” Karena kurang hati-hati, Upik menyenggol pewarna makanan di dekat panci sup. Oh, celaka! Pewarna makanan itu masuk kedalam sup! Kuah sup menjadi berwarna-warni. Anak-anak sedih. Upik hampir menangis. Bobo mencicipi sup. “Tenang! Rasanya tidak berubah, kok!” kata Bobo menenangkan.

“Ini sup pelangi untuk Nenek,” kata Coreng sambil menghidangkan supnya. Nenek melihat dengan heran, lalu mencicipinya. “Hmm... sup pelangi terenak yang pernah kumakan,” puji Nenek. Ah, anak-anak lega mendengarnya.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero, Ilustrasi: Rudi