Menurut ahli yang mempelajari tingkah laku hewan di Universitas California, yaitu Pak Peter Klimley, hiu tidak suka makan daging manusia. Itu karena daging manusia tidak cukup enak untuk jadi makanannya. Lalu, mengapa akhir-akhir ini serangan hiu terhadap manusia terus meningkat?
Salah Sangka
Dari 480 spesius hiu, hanya sedikit spesies yang menyerang manusia. Penyerangan itu umumnya terjadi karena hiu salah sangka. Dalam air keruh, hiu kadang-kadang sulit membedakan manusia dengan mangsa yang sering ia serang. Ketika hiu menggigit manusia, hiu umumnya membebaskan mereka dan berenang pergi mencari mangsa lain. Hiu memiliki ujung saraf pada gigi mereka. Saraf itu dapat membedakan antara makhluk hidup yang kaya akan kolori lemak dan yang tidak, seperti daging manusia.
Serangan Hiu Meningkat
Sejak pertama kali serangan hiu dicatat, pada tahun 1580, ada kurang dari 2.800 serangan hiu dan 498 serangan yang menyebabkan kematian di seluruh dunia. Jika seseorang berenang di laut, hanya ada 1 dari 11,5 juta kemungkinan orang itu akan digigit oleh hiu. Kemungkinan itu sangat kecil.
Lalu, mengapa serangan hiu meningkat di North Carolina, Afrika Selatan, dan pantai-pantai yang sering digunakan para peselancar?
Penyebabnya adalah cuaca. Contohnya di North Carolina, sebagian besar serangan di sana berlangsung di puncak musim panas, ketika suhu laut mencapai sekitar 80 derajat. Tapi gelombang panas akhir-musim semi menghangatkan laut lebih awal dari biasanya. Itu membuat hiu berdatangan, sementara itu, makin banyak juga manusia yang pergi ke pantai.
Selain itu juga karena kekeringan panjang di North Carolina, yang berarti lebih sedikit air hujan yang mengalir ke laut. Ini membuat perairan di pantai lebih hangat, sehingga banyak ikan yang berenang di pantai. Dengan banyaknya ikan yang berenang itu, hiu pun jadi berdatangan untuk memangsa ikan.
Jadi, sebenarnya hiu tidak berniat menyerang dan memakan manusia.