Jejak Kota Bawah Tanah di Turki

By Marisa Febrilian, Kamis, 14 September 2017 | 09:09 WIB
Lorong Bawah Tanah (Marisa Febrilian)

Beberapa ilmuwan menduga, kalau tempat ini pernah menjadi kota bawah tanah di masa lalu. Benarkah begitu?

Tempat Perlindungan

Derinkuyu. Yap, begitulah nama kota bawah tanah di Turki. Konon, kota bawah tanah ini dijadikan sebagai tempat perlindungan oleh warga ketika daerah tempat tinggal mereka diserang. Kota Derinkuyu diperkirakan sudah ada sejak 3.000 tahun lalu. Kota ini memiliki kedalaman antara 54-60 meter dari permukaan tanah. Luas kotanya sendiri sekitar 1,5 mil dan mampu menampung sampai 20.000 orang. Uniknya, meskipun berada di bawah tanah, ventilasi udara di sini dapat berfungsi dengan baik. Sehingga penduduk yang mendiami kota bawah tanah ini tidak mengalami keracunan gas alam.

Berlubang-lubang

Menurut arkeolog, kota bawah tanah Derinkuyu ini dibangun oleh bangsa Hittit kuno. Mereka yang melubangi dan memahat batuan di wilayah Kapadokia. Lubang-lubang bawah tanah itu terbuat dari bebatuan vulkanik lunak yang disebut Tuff.

Nah, di dalam lubang-lubang itu terdapat beberapa ruangan seperti galeri, tempat tinggal, ruang pertemuan, tempat ibadah, sekolah, sampai gudang senjata. Lubang-lubang bawah tanah ini sengaja dibuat dengan ukuran sempit dam curam. Pada setiap lubangnya, dilengkapi dengan pintu dari lempengan batu bundar. Lubang-lubang ini berfungsi sebagai penghubung dari kota satu ke kota lainnya, lo.

Sayangnya, kota bawah tanah Derinkuyu ini runtuh dan kota bawah tanah ini sudah tidak didiami lagi. Namun, jejak kota bawah tanah ini ditemukan kembali sekitar tahun 1963, dan sekarang menjadi tujuan wisata.