Cergam Bona: Ulat Bulu

By Sylvana Toemon, Sabtu, 28 April 2018 | 09:00 WIB
Cergam Bona: Ulat Bulu (Sylvana Toemon)

“Lihat, Ola sering sendirian ke kebun. Kira-kira ngapain, ya?” bisik Kaka. “Aku juga penasaran. Dia membawa daun-daun segar,” sahut Bona. “Kita ikuti, yuk,” ajak Kaka.

Kedua sahabat itu kemudian mengikuti Ola. “Ola meletakkan daunnya di tempat itu,” bisik Bona. “Ada yang memakan daun-daun itu,” sahut Kaka sambil berbisik juga.

“Ola sudah pergi. Ayo kita lihat ke sana,” ajak Kaka. Bona yang sudah tak sabar segera menjulurkan belalainya ke daun-daun itu tanpa melihat.  

“Tolong! Belalaiku gatal!” teriak Bona. Bona menggerakkan belalainya, namun malah bertambah gatal. “Kak kak kaaak!” jerit Kaka dengan panik. “Bona, ada apa?” tanya Ola.

“Belalaiku gatal karena… itu,” jawab Bona sambil menunjuk. “Ooo… kamu kena ulat bulu. Harus diobati dengan krim ini,” kata Ola.

“Aku memelihara ulat-ulat itu supaya kelak menjadi kupu-kupu yang indah,” ucap Ola. “Wah, bisa menjadi temanku terbang,” sahut Kaka senang.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Ana, Ilustrasi: Mono