Menikmati Geminid, Raja Hujan Meteor

By Iveta Rahmalia, Rabu, 20 September 2017 | 06:35 WIB
Hujan Meteor Geminid di Northern Hemisphere, Eropa. (Iveta Rahmalia)

Hujan meteor Geminid bisa kita nikmati pada bulan Desember ini. Karena terjadi selalu di akhir tahun, maka hujan meteor Geminid selalu menjadi hujan meteor penutup tahun.

Dari Mana Hujan Meteor Geminid Berasal?

Hujan meteor Geminid berasal dari debu asteroid 3200 Phaethon. Asteroid ini pernah berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari. Kedekatannya itu membuat asteroid ini retak dan membentuk puing-puing ke jalur orbitnya.

Pada pertengahan Desember setiap tahunnya, Bumi akan melintasi bekas jalur asteroid ini. Itu mengakibatkan puing-puing tersebut tertarik gravitasi Bumi, lalu dengan kecepatan tinggi menabrak atmosfer Bumi. Puing-puing yang memasuki atmosfer Bumi berubah menjadi hujan meteor.

Waktu untuk Melihat Hujan Meteor Geminid

Hujan meteor Geminid terjadi pada tanggal 7 hingga 17 Desember setiap tahunnya. Waktu yang tepat untuk melihat hujan meteor ini adalah pada saat puncaknya, yaitu pada 13 Desember malam hingga 14 Desember dini hari. Nama Geminid diambil dari rasi bintang Gemini. Jadi, hujan meteor ini akan melesat dari arah rasi bintang Gemini. Kita bisa menyaksikannya di seluruh Indonesia dengan mata langsung, tanpa bantuan teleskop.

Fakta Unik Hujan Meteor Geminid

Hujan meteor Geminid merupakan salah satu hujan meteor yang unik, karena berasal dari puing-puing asteroid. Biasanya, hujan meteor berasal dari serpihan komet. Hujan meteor ini juga disebut sebagai raja dari seluruh peristiwa hujan meteor. Mengapa? Karena saat puncaknya, hujan meteor ini bisa menciptakan 120 meteor per jam.

Pada tahun 2017 ini, kita bisa menikmati hujan meteor Geminid bersamaan dengan adanya bulan sabit di langit timur juga, lo.

Teks: Nana*