Putri Kaguya adalah putri yang sangat cantik. Kaisar Jepang pun datang untuk melamarnya. Tak banyak yang tahu bahwa Putri Kaguya dulu ditemukan di dalam sebatang bambu berukuran seibu jari!
Ya, ayah Putri Kaguya menemukannya di dalam sebatang pohon bambu yang bersinar. Saat itu, ia dan ibu Putri Kaguya belum memiliki keturunan. Mereka bahagia sekali mendapatkan bayi itu meskipun ukurannya hanya sebesar ibu jari. Sejak hari itu, mereka berdua merawat dengan baik dan amat mengasihi Putri Kaguya.
Anehnya, sejak hari itu pula, ayah Putri Kaguya selalu menemukan bongkahan emas di dalam bambu yang ditebangnya. Bongkahan-bongkahan emas itu segera mengubah hidup mereka. Dari keluarga penebang bambu miskin menjadi keluarga yang kaya raya. Sementara itu, Putri Kaguya pun tumbuh dari sebesar ibu jari menjadi sebesar anak normal. Ketika dewasa, ia menjadi gadis yang luar biasa cantik.
Sebelum Kaisar datang melamar, ada lima pangeran telah datang melamarnya. Untuk menolak lamaran mereka, Putri Kaguya meminta mereka membawakan benda-benda yang sangat sulit didapat. Hasilnya, tiga pangeran berusaha menipunya dengan benda palsu. Pangeran keempat menyerah, dan pangeran kelima terluka dalam usahanya.
Kini, saat Sang Kaisar sendiri yang datang untuk melamarnya, Putri Kaguya tak lagi meminta benda-benda ajaib. Ia hanya menggeleng pelan. Dengan lemah lembut, ia menjelaskan bahwa ia bukan penduduk negeri itu. Ia tak bisa tinggal di istana Kaisar. Sebab ada peraturan, Kaisar harus menikah dengan penduduk negeri itu. Meskipun menolak sang Kaisar, Putri Kaguya dan Kaisar tetap saling mengirim surat.
Pada suatu malam bulan purnama, Putri Kaguya bercerita pada ayah dan ibu angkatnya. Ia sebetulnya adalah putri dari bulan. Ia dikirim ke Bumi ketika terjadi peperangan di Negeri Bulan.
“Emas-emas yang Ayah temukan di dalam bambu, adalah kiriman dari Negeri Bulan. Itu sebagai ucapan terima kasih, karena Ayah dan Ibu telah merawat aku. Kini, peperangan itu telah usai. Sebentar lagi prajurit-prajurit Negeri Bulan akan datang menjemputku…” Putri Kaguya bercerita dengan sedih.
Ayah dan ibu angkat Putri Kaguya juga sangat sedih mendengarnya. Mereka memeluk Putri Kaguya erat-erat. Tak ingin melepaskannya.
Begitu pula, Sang Kaisar. Ia sangat sedih ketika menerima surat dari Putri Kaguya yang menjelaskan asal-usulnya. Ia segera memerintahkan para prajuritnya untuk menjaga kediaman Putri Kaguya.
Prajuritnya diperintahkan untuk melawan prajurit Negeri Bulan yang akan membawa Putri Kaguya. Namun, prajurit-prajurit Kisah Putri Kaguya Negeri Bulan datang dengan cahaya yang membutakan prajurit Kaisar.
Putri Kaguya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya pada ayah dan ibu angkatnya. Ia juga menitipkan surat terakhir untuk Sang Kaisar.
Salah seorang perwira dari Negeri Bulan memakaikan sehelai jubah bulu pada tubuh Putri Kaguya. Rona wajah Putri Kaguya segera berubah. Sinar matanya meredup. Di saat itu, Putri Kaguya dibuat melupakan semua kasih sayang yang ia rasakan selama di Bumi. Lalu, dalam satu untaian cahaya berkilau, Putri Kaguya kembali ke Negeri Bulan.