Menangkap Lobster di Pantai Timang

By willa widiana, Senin, 25 September 2017 | 06:35 WIB
Daerah untuk menangkap lobster di Pantai Timang (willa widiana)

Pekerjaan orang dewasa itu banyak jenisnya. Dari sekian banyak pekerjaan, ada beberapa pekerjaan yang terbilang berbahaya. Menangkap lobster di Pantai Timang adalah salah satu contoh pekerjaan yang berbahaya. Kira-kira, kenapa menangkap lonster bisa jadi berbahaya?

Pantai Timang

Di Gunung Kidul, Yogyakarta, ada sebuah pantai bernama Timang. Pantai ini lokasinya tersembunyi. Jaraknya 4 km dari jalan besar. Untuk sampai ke sana, kita harus melewati jalanan berbatu dan hutan yang sangat sepi. Di pantai ini, ada bagian yang berpasir landai. Ada juga yang berupa tebing karang yang tajam. Nah, di tebing karang ini ada pemandangan yang bikin jantung deg-degan.

Penangkap Lobster

Dari atas tebing, kita bisa melihat sebuah pulau karang yang gersang. Namanya Pulau Panjang, jaraknya 89 meter dari bibir tebing Pantai Timang. Sekitar 20 meter ke bawah, ombak laut selatan ganas menghantam tebing dan karang. Meskipun tampak ganas, ternyata, ada nelayan yang menyeberang ke Pulau Panjang. Mereka mau menangkap lobster. Mereka menyeberang menggunakan kursi yang digantung pada tali. Tali itu dibentang dari bibir tebing Pantai Timang ke Pulau Panjang.

Pemberani di Kursi Maut

Nelayan yang menyeberang ke pulau karang duduk di atas kursi. Kemudian, dia menggerakkan kursi ke depan dengan cara menarik tali. Benar-benar perlu nyali besar untuk melakukan ini. salah satu nelayan yang masih menggunakan kuersi gantung, untuk menyeberang ke Pulau Panjang adalah Pak Warno. Ia melakukan adegan berbahaya ini sejak tahun 1997. Padahal, tidak setiap hari Pak Warno mendapat lobster, meski telah seharian berada di Pulau Panjang yang gersang itu.

Itulah sedikit kisah yang membuat pekerjaan menangkap lobster di Pantai Timang berbahaya.

Teks: Joko, Foto: Ricky Martin