Anggrek bulan adalah bunga yang sangat cantik. Bunga ini begitu istimewa di Indonesia dan ditetapkan sebagai Puspa Pesona Indonesia sejak tahun 1990.
Perlu Sedikit Sekali Cahaya Matahari
Pasti kita bertanya-tanya, kok bisa, ya hanya sedikit sinar matahari? Padahal, kan, tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk membuat makanan atau yang disebut fotosintesis.
Ternyata di akar tumbuhan anggrek bulan tumbuh jamur mycorrbiza. Jamur ini mengambil berbagai zat organik dari humus, kemudian mengubahnya menjadi bahan makanan bagi anggrek. Dengan demikian, anggrek tetap memiliki makanan walaupun mendapatkan sedikit matahari.
Jika anggrek bulan terlalu banyak terkena sinar matahari, malah dapat menyebabkan tanaman ini tumbuh tidak normal. Itu karena, pada dasarnya anggrek bulan cocok hidup di lingkungan yang sejuk. Hal ini juga yang membuat bunga anggrek bulan sering dijadikan pajangan di dalam ruangan.
Berbagai Nama
Anggrek bulan pertama kali ditemukan oleh seorang ahlo botani dari Belanda yang bernama Dr. C.L. Blume. Di Indonesia, anggrek bulan dikenal dengan nama-nama yang berbeda. Anggrek wulan, adalah sebutannya di daerah Jawa dan Bali. Beberapa masyarakat Jawa juga menyebutkan sebagai anggrek menur.
Bunga Cantik yang Awet
Diameter bunga anggrek bulan bisa melebihi 10 cm dengan berbagai warna yang indah, mulai dari warna putih, merah, ungu, hingga dua warna sekaligus. Selain warnanya yang indah, anggrek bulan begitu awet, bahkan bunganya bisa bertahan lebih dari satu bulan sehingga bunga ini lebih lama dapat dinikmati keindahannya.
Teks dan Foto : Putri Puspita | Bobo.ID