Selain terkenal dengan pantai, kuliner di Bali juga melekat di hati. Biasanya wisatawan suka menikmati ayam betutu, sate lilit ikan, dan nasi jinggo. Namun, jika berkunjung ke Bali jangan lewatkan untuk menikmati jajanan khas Bali.
Dua yang paling sering ditemui adalah Jaje Lukis dan Jaje Laklak. Jaje adalah bahasa Bali dari jajanan atau kue.
Jaje Lukis
Bila berkunjung ke pasar yang isinya jajanan Bali, perhatikan saja yang jajanan yang berwarna kekuningan dan berbentuk segitiga. Itulah dia jaje lukis.
Jaje lukis sangat mirip dengan lupis, Keduanya sama-sama terbuat dari ketan dan berbentuk segitiga. Bedanya, ukuran lukis lebih mini atau kecil daripada lupis yang biasa kita temui. Beberapa daerah di Bali juga suka mencampur ketan dan injin untuk membuat lukis sehingga memperlihatkan warna yang lebih cantik.
Jaje Laklak
Pernah makan serabi? Laklak adalah bentuk mungil dari serabi. Kue ini berbentuk lingkaran dengan diameter 3 cm saja.
Jaje laklak terbuat dari tepung beras, ada yang berwarna hijau dan ada juga yang berwarn putih, tergantung bahan pembuatnya. Jika ingin menghasilkan warna hijau, perlu dicampurkan air daun pandan ke dalam adonan. Mirirp dengan serabi, jaje laklak juga dibuat dengan cetakan tanah liat.
Satu Piring Bersama Parutan Kelapa dan Saus Gula Merah
Jaje lukis dan laklak biasanya disajikan dalam satu piring. Biasanya ditambahkan juga dengan jajanan yang lain, seperti jaje giling-giling, injin, bubur sumsum, dan masih banyak lainnya.
Hal yang tidak boleh dilupakan adalah parutan kelapa yang sudah dibakar sedikit dan saus gula merah. Paduan cita rasa dalam satu piring ini sangat nikmat dan melekat di hati.