Di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat, ada sebuah permainan bernama Presean. Sekilas, permainan ini tampak menyeramkan, karena dua pemuda yang melakukan permainan ini seperti dua prajurit yang bertarung.
Menyeleksi Prajurit
Zaman dahulu, daerah Lombok masih berbentuk kerajaan. Kerajaan di Lombok selalu mengadakan Presean untuk mencari prajurit. Jadi, seseorang yang ingin menjadi prajurit di Kerajaan Lombok harus mengikuti Presean.
Saat Presean berlangsung, calon prajurit akan diberikan plecutan/rotan sebagai senjata. Selain itu, mereka juga diberi perisai yang terbuat dari kulit kerbau sebagai alat pelindung. Presean biasanya dilakukan oleh dua orang dan berlangsung selama lima ronde. O iya, permainan ini biasanya diiringi dengan tabuhan gendang presean.
Jika salah seorang peserta mengeluarkan darah, maka peserta tersebut dianggap kalah dan permainan pun dianggap selesai. Tetapi, jika kedua peserta bisa bertahan hingga ronde terakhir, para wasit akan menilai mereka dan menentukan siapa pemenangnya.
Meminta Hujan
Suku Sasak yang ada di Lombok juga melakukan Presean untuk meminta hujan. Acara meminta hujan ini biasanya dilakukan pada bulan ke-7 kalender Sasak. Konon, jika salah seorang peserta mengeluarkan darah saat permainan berlangsung dan darahnya menetes ke tanah, maka hujan pun akan turun saat itu juga.
Kotak Fakta:
- Dua orang yang melakukan presean disebut pepadu.
- Permainan ini diawasi oleh dua orang wasit, yakni: pakembar sedi (wasit di bagian pinggir lapangan) dan pakembar tengaq (wasit di bagian tengan lapangan).
- Pakembar sendi memiliki tugas untuk memilih penonton yang akan melakukan presean. Tetapi, jika penonton yang dipilih tidak bersedia, ia berhak menolak. Jadi, pakembar sedi akan memilih penonton lain untuk mengikuti presean.
Foto: kemdikbud.go.id