Petunjuk Bunga Matahari (Bagian 2 - Tamat)

By Putri Puspita, Kamis, 5 Oktober 2017 | 05:19 WIB
Petunjuk Bunga Matahari (Putri Puspita)

Eko berdiri kebingungan melihat kejadian itu. Apalagi Ira dan Rara langsung menangis saat berpelukan.

“Ko, ini Rara, sahabat kecilku yang kutunggu selama ini,” kata Ira pada Eko.

“Ya ampun, Mba Rara! Petunjuk Bunga Matahari ternyata sudah berhasil,” kata Eko.

Ira mengangguk.

Mereka pun langsung mencari tempat duduk yang nyaman di halaman itu. Eko tak ingin menganggu.

“Banyak sekali cerita yang terjadi padaku Ra,” kata Rara mengawali ceritanya.

“Saat gempa malam itu, aku dan keluarga asal naik saja ke truk yang bisa membawa kami pergi. Kami sangat takut. Ternyata truk itu tak mengarah ke tempat pengungsian terdekat, tetapi menuju Surabaya. Kami tak punya siapa-siapa di Surabaya. Luntang lantung, kerja serabutan sana-sini. Namun, satu kata-katamu yang aku ingat, aku harus sekolah,” kata Rara.

Ira langsung meneteskan air mata mendengarkan.

“Untung saja ada orang baik yang mau menampung kami di rumahnya sambil bekerja membantu pekerjaan rumah tangga. Saat aku SMA, nenek yang pertama meninggalkan kami. Lalu setahun berikutnya kakek. Tinggal aku dan Bapak yang tersisa. Awalnya, aku tak yakin bisa kuliah, tetapi Ibu Mita, pemilik rumah, begitu baik, ia membiayai kuliahku di awal-awal sampai aku bisa bekerja sendiri. Aku ambil jurusan pertanian dan aku memang ingin punya kebun bunga matahari,” kata Rara.

“Rara, kamu memang sahabatku yang paling hebat. Aku senang sekali bertemu kamu sekarang! Sudah bisa meraih cita-citamu,” Ira sudah tidak bisa berkata-kata lagi.

“Kamu juga hebat Ra! Aku tidak tahu bagaimana cara menemukanmu, tapi aku yakin kita pasti bertemu lagi. Petunjuk Bunga Matahari yang kamu buat ini sudah mempermudah jalannya,” kata Rara.

Ira dan Rara mengobrol sampai matahari terbenam. Tentang apa saja yang mereka lalui, tentang mimpi dan cita-cita mereka. Sepasang sahabat sejak kecil yang akhirnya bertemu lagi, memang tak kenal waktu jika berbagi cerita.

Lega sekali rasanya. Akhirnya bisa bertemu lagi. Sudah sama-sama lulus kuliah dan sukses dengan bunga matahari masing-masing. 

Tamat

Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID