Batik sudah lama menjadi kekayaan negeri kita. Sebelum adanya pewarna buatan, batik diwarnai dengan pewarna alami.
Alami artinya berasal dari alam. Sumbernya tidak jauh-jauh, dari sekitar tempat tinggal. Ada pewarna yang memang berwarna demikian. Ada juga pewarna yang didapatkan dari hasil percobaan berkali-kali. Bahan pewarna ini diolah secara khusus supaya dapat mewarnai kain batik. Beberapa bahan alami itu antara lain:
-
Kayu jati untuk pewarna merah kecokelatan.
-
Kayu nangka untuk pewarna kuning muda.
-
Daun teh untuk menghasilkan warna cokelat.
-
Daun alpukat untuk menghasilkan warna hijau kecokelatan.
-
Kunyit untuk pewarna kuning.
-
Manggis untuk pewarna keunguan.
-
Rumput malu untuk menghasilkan warna kehijau-hijauan.
Wow, ternyata banyak, ya, bahan-bahan alami yang dapat digunakan untuk batik. Batik dengan pewarna alami ini membuatnya lebih susah. Perawatannya pun tidak mudah. Karena itu pewarna alami ini sekarang lebih banyak digantikan dengan pewarna buatan, yang lebih murah dan lebih mudah penggunaannya.
Saat ini, ada cukup banyak orang yang ingin membangkitkan kembali kekayaan negeri warisan leluhur itu. Mereka membuat batik yang diwarnai dengan pewarna alami. Pewarna alami juga ada yang baru ditemukan, lo. Hmmm… Mungkin saja semak-semak di dekat rumahmu dapat digunakan sebagai bahan alami untuk pewarna baik.