Sejarah Batik di Indonesia

By Danastri Permata Putri, Senin, 2 Oktober 2017 | 06:09 WIB
Sejarah Batik di Indonesia (Creative Commons/Phot. Dr. E. Erathaus.)

Tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan. Sejak saat itu, setiap tanggal 2 Oktober, kita memperingati Hari Batik Nasional. Yuk, kita cari tahu bagaimana sejarah dari warisan budaya kita ini di Indonesia!

Awalnya Ditulis di Atas Daun Lontar

Kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu amba dan nitik. Tahukah kalian, awalnya batik hanya dituliskan di atas daun lontar dan papan rumah adat Jawa. Kegiatan ini digunakan untuk mengisi waktu luang saja. Motif yang digunakan juga sangat sederhana, antara lain tumbuhan dan binatang.

Mulai Dikenal di Abad 17

Namun pada masa kerajaan Majapahit di abad 17, kesenian ini mulai dikenal. Batik mulai dituliskan di atas kain dan dibuat pakaian. Bahan yang digunakan saat itu adalah kain putih yang merupakan hasil tenunan sendiri. Sedangkan untuk membuat pola dan gambar, menggunakan pewarna alami yang yang berasal dari tumbuhan.

Hanya Untuk Kerajaan

Karena pada saat itu kain batik sangat terbatas, maka hanya digunakan oleh keluarga kerajaan dan para pengikutnya. Mereka menjadikan kain batik sebagai simbol budaya. Motif batik pun menjadi lebih beragam, seperti motif awan, candi, dan wayang.

Dikenal Masyarakat Luas

Namun karena banyak pengikut raja yang tinggal di luar kerajaan, maka kesenian batik juga ikut dibawa ke luar kerajaan. Lambat laun, teknik membatik juga dapat dipelajari oleh rakyat biasa. Hal ini semakin membuat kesenian batik dikenal oleh masyarakat luas dan digemari oleh semua orang, tidak hanya di kalangan kerajaan.

Sudah Berkembang

Karena sudah banyak dikenal, maka motif dan teknik pembuatan batik juga semakin berkembang. Jika dahulu hanya menggunakan teknik batik tulis, sekarang bisa juga menggunakan teknik batik cap atau printing. Selain itu, sekarang batik bukan hanya menjadi pemanis pakaian, tapi juga tas, sepatu, dan aksesoris lainnya.