Tahukah kamu? Ternyata selain sushi yang dibungkus dengan nori, di Jepang juga ada sushi emas. Hmm, apakah sushi emas tidak berbahaya saat dimakan?
Sushi Emas
Teman-teman pasti sudah enggak asing lagi dengan makanan khas Jepang yang satu ini. Nah, berbeda dengan sushi biasa yang dibungkus dengan rumput laut, sushi ini dibungkus dengan daun emas. Sushi besar berlapis emas ini, dinamakan Ehomaki.
Sushi emas istimewa ini terbuat dari 12 bahan utama dari beberapa daerah di Jepang. Bahan-bahan itu di antaranya adalah ikan tuna dari daerah Oma, ikan buntal dari Hyogo, oval squid dari Nagasaki, abalon dari Miyazaki, dan salmon dari Hokkaido.
Terbungkus Daun Emas (Kinpaku)
Seluruh isian yang sudah tercampur dengan bahan-bahan istimewa tersebut, kemudian dibungkus dengan daun emas atau disebut dengan kinpaku. Daun emas ini sangat tipis dan boleh dimakan oleh manusia. Kinpaku memiliki ketebalan 0,0001 mm dan merupakan asli emas, lo.
Emas asli 24 karat yang dibuat menjadi Kinpaku itu, berasal dari logam lempengan emas agak tebal. Lalu, lempengan itu diolah hingga tipis. Setelah tipis, lembaran itu diangkat dan diselipkan di antara kertas tradisional Jepang (washi).
Apakah mengkonsumsi sushi dengan balutan daun emas tidak berbahaya? Menurut para hali kesehatan di Jepang, ternyata daun emas tersebut tidaklah berbahaya bagi kesehatan manusia. Emas yang sangat tipis tersebut, tidak akan berubah di dalam tubuh kita dan akan keluar bersama kotoran manusia saat buang air besar.
Sushi Emas di Perayaan Setsubun
Sushi emas ini biasanya ada di acara spesial, yaitu Setsubun. Setsubun adalah perayaan untuk hari sebelum hari pertama pergantian musim. Pada perayaan Setsubun, orang zaman dulu akan melempar kacang-kacangan untuk menolak kejahatan dan mengundang keberuntungan.
Kebiasaan itu mulai menghilang seiring berjalannya waktu dan berganti dengan tradisi makan sushi roll besar. Baik yang terbungkus kertas emas ataupun dengan nori.